Lihat ke Halaman Asli

Anak Petani Seorang Ahli Mekanik (Terakhir)

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini tibalah hari yang sudah dinanti - nantikan, yaitu hari dimana tono akan berangkat ke tempat yang sudah diceritakan minggu lalu. Tono beserta orangtuanya bangun pagi, tapi tidak seperti biasanya, mereka bangun pagi untuk mempersiapkan apa - apa yang mau dibawa oleh tono ketempat dimana dia akan bekerja.

Ketika matahari sudah menampakan sinarnya dipagi hari, tono berpamitan dan meminta do'a kepada orangtuanya, "ibu!bapak!sebelum saya beangkat, saya ingin minta ma'af karena saya tidak bisa membantu bapak sama ibu disawah lagi dalam waktu yang sangat lama?" tono meminta ma'af kepada orangtuanya. "Do'akan saya ya pa?bu?" tono meminta do'a kepada orangtuanya. Ayahnya menjawab : " tidak apa - apa ton!insyaallah kami bisa melakukannya sendiri kok!". " sudahlah jangan terlalu memikirkan kami! justeru yang sangat kami harapkan itu hanyalah keselamatan kamu dan kesuksekan kamu supaya nanti kamu bisa menjadi anak yang bisa kami banggakan disuatu saat nanti!". Ayah dan ibunya melanjutkan perkataan mereka melepeskan kepergian anaknya dengan nada sedih bercampur senang bahwa anak satu - satunya itu akan meninggalkan mereka dalam waktu yang lama karena mendapat pekerjaan diluar kota: "kamu hati - hati dijalan ya nak!". Setelah itu, tono menemui tetangga - tetangganya untuk berpamitan sekaligus meminta do'a. Lalu tono pergi meninggalkan kampung halamannya dengan membawa harapan menjadi orang yang sukses dan bisa dibanggakan oleh orangtuanya.

Setelah berjam - jam diperjalanan, akhirnya sampai juga tono ketempat tujuannya. Tono langsung masuk menemui pak sucipto yang sudah menawarkan pekerjaan kepada dirinya. "Akhirnya kamu datang juga ke perusahaan kami?" Pak sucipto menyambut ramah kedatangan tono ke perusahaan miliknya. "Silahkan duduk ton?" Pak sucipto mempersilahkan duduk kepada tono yang baru datang. "Terima kasih pak!" jawab tono. Pembicaraan mereka berlangsung lama hingga akhirnya pak sucipto memutuskan penempatan kerja yang tepat untuk tono sebagai pemula.

Setelah mereka selesai berbincang di ruangan direktur, tono langsung diajak pak sucipto ketempat dimana para karyawan perusahaan sedang melakukan pekerjaannya. Pak sucipto langsung mengenalkan kepada para karyawannya bahwa tono adalah karyawan baru yang masih membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari karyawan lama.

Pertamanya tono merasa sulit dengan pekerjaannya itu, tapi setelah dijalankan dalam beberapa lama, dia sudah mulai terbiasa dengan pekerjaannya itu tanpa tidak luput dari bimbingan dan arahan para karyawan lama. Melihat pekerjaan tono yang sangat memuaskan dan menguntungkan bagi perusahaan, akhirnya pak sucipto mempercayakan tono untuk menjadi orang yang mengontrol para karyawan bekerja. Dalam waktu yang sangat lama tono bekerja di perusahaan elektronik kepunyaan pak sucipto sebagai pengontrol para karyawannya, pada akhirnya tono diangkat angat oleh pak sucipto menjadi asisten pribadinya, menggantikan pak pak doni yang menjabat sebagai asisten pribadinya yang terdahulu, yang dulu pernah dibawa pak sucipto ke rumah tono, kini pak doni sudah mempunyai perusahaan elektronik sendiri dikampungnya.

Tiga tahun berlalu, yang dulunya bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan, sekarang tono sudah bisa membangun perusahaan sendiri disebuah kota yang tidak jauh dari perusahaan majikannya yang terdahulu. Walaupun kini tono sudah mempunyai perusahaan sendiri, tapi dia tidak melupakan kebaikan majikannya yaitu pak sucipto yang telah membuatnya seperti sekarang ini. Kalau tono sedang ada waktu luang, dia berusaha menyempatkan berkunjung ke perusahaan atau rumah pak sucipto untuk mempererat tali silaturahmi dengan majikannya yang terdahulu itu. Dan dia juga tidak melupakan kampung halamannya apalagi dengan orang tuanya yang telah melahirkan dan membesarkannya. Tono selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi kampung halamannya sendiri. Disamping tujuannya untuk silaturahmi dengan keluarga dan tetangganya, dia juga berharap orangtuanya memberikan do'a restu karena tanpa do'a kedua orangtuanya, tono tidak akan merasakan kesuksesan seperti ini.

Setiap kali tono pulang ke kampung halamannya, dia selalu memberikan sedekah kepada orang - orang yang membutuhkan, terutama orang - orang yang berada disekitar rumahnya. Dikampungnya, tono menyumbangkan sedikit uangnya untuk membuat sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, misalkan membuat sumur untuk mandi dan mencuci untuk masyarakat karena kebiasan orang - orang disana, kalau mau mandi atau mencuci serta semua pekerjaan yang sangat membutuhkan air selalu pergi ke kali yang letaknya lumayan jauh dari tempat tinggal mereka. Dan yang paling mulia, tono membangun sarana - sarana infrastruktur seperti gedung - gedung sekolah bagi anak - anak yang kurang mampu, panti asuhan bagi anak - anak yatim piatu, dan tono juga tidak melupakan membangun tempat ibadah seperti masjid. Setelah dibuatkan sumur, kini orang - orang yang ada di kampung tono termasuk orang tuanya sendiri tidak perlu jauh -jauh kalau mau mandi ataupun semua pekerjaan yang sangat membutuhkan air. Sekarang, kehidupan masyarakat di kampung halamannya sudah bisa dikatakan lumayan sejahtera setelah tono membantu kehidupan mereka dengan menciptakan lapangan kerja untuk mereka yang membutuhkan pekerjaan tanpa harus jauh - jauh berangkat meninggalkan kampung halamannya masing - masing. Dan sekarang tono sudah bisa memberangkat kedua orangtuanya naik haji ke makkah al mukarromah. Alhamdulillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline