Lihat ke Halaman Asli

Ujian Berat Srikandi Merah Putih di BCA Indonesia Open 2014

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14022163271951463462

Event bulutangkis termegah di Indonesia akan tiba dalam hitungan hari. Antusiasme para pecinta bulutangkis pun sudah mulai terasa di seluruh penjuru tanah air. Bahagia pastinya event yg digelar setahun sekali ini sudah ada didepan mata dan berharap para atlet merah putih meraih gelar juara.

Tahun lalu Ahsan/Hendra menjadi kebanggaan publik Indonesia karena berhasil menyumbangkan gelar juara untuk Indonesia setelah menundukkan pasangan Korea Selatan dalam permainan straight game. Ganda campuran yang digadang-gadang akan menyumbang gelar malah kandas di babak semifinal. Tontowi/Liliyana kalah dari pasangan Denmark yang sampai saat ini masih jadi momok mengerikan bagi pasangan ganda campuran nomor satu Indonesia ini.

Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana sebenarnya selalu menjadi andalan untuk meraih gelar di berbagai turnamen yang mereka ikuti. PBSI tidak bisa berharap banyak pada sektor lainnya apalagi berharap pada tunggal putri dan ganda putri. Pasca cederanya Maria Kristin Yulianti, tunggal putri Indonesia seolah hilang ditelan bumi, prestasi kian menyurut dan tunggal putri Indonesia mempunyai julukan yg identik dengan sebutan “Penghias Draw”.

Bellaetrix Manuputty yang kini memiliki peringkat tertinggi yakni berada di rangking 22 dunia menjadi harapan tuan rumah untuk meraih gelar juara, Bella sapaan akrab Bellaetrix ini memang tidak ditargetkan untuk meraih gelar namun tidak ada salahnya jika publik Indonesia berharap agar Bella dapat meraih prestasi terbaiknya di Indonesia Open tahun ini. Setahun silam tunggal putri asal Jaya Raya Jakarta ini menjadi sorotan media dan penonton tentunya. Pasalnya kekasih Hayom Rumbaka ini menunjukkan permainan yang luar biasa dengan semangat juang yang membara didepan publik Istora.

Dengan semangat juangnya, dia mampu mengalahkan tunggal putri terbaik Korea, Sung Ji Hyun yang saat itu menempati unggulan ke-6 lewat pertarungan sengit nan dramatis. Bella berhasil menekuk Sung Ji Hyun dengan rubber game, 16-21, 21-16 dan 21-19.

Namun sayang, langkah Bella di Indonesia Open tahun lalu terhenti di perempatfinal, Bella harus kalah ditangan Yip Pui Yin. Pemain asal Hongkong ini membuat seluruh penonton yang berada di Istora Senayan kala itu menjadi tertunduk lesu. Kalah dengan skor ketat 21-16, 21-23 dan 20-22 dan sesaat setelah itu, Bella menangis karena tidak dapat mengalahkan lawannya dan tidak dapat memberikan yang terbaik untuk negara tercintanya ini.

Tunggal putri Indonesia turun dengan kekuatan penuh di BCA Indonesia Open tahun ini. Misalnya ada Lindaweni Fanetri, Adrianti Firdasari, Aprilia Yuswandari, Maria Febe Kusumastuti yang siap mendampingi perjuangan Bellaetrix untuk merengkuh gelar di kandang sendiri. Jika melihat drawing yang sudah diundi oleh BWF, jalan tunggal putri Indonesia bisa dibilang cukup berat. Bellaetrix sudah harus bertemu pemain ulet asal Thailand, Busanan Ongbumrungpan. Pada pertemuan terakhir, tepatnya di final Sea Games 2013, Bella berhasil mengalahkan Busanan yang saat itu berstatus unggulan kedua dengan rubber game sekaligus meraih medali emas untuk kontingen merah putih di Sea Games Myanmar.

Sama halnya dengan Bella, Aprilia dan Hera Desi pun mendapat lawan yang cukup tangguh, April sudah harus bertemu tunggal putri masa depan China yang dikenal memiliki postur jangkung yakni Sun Yu. Lalu Mitani Minatsu (Jepang) akan menjadi lawan Hera Desi pada babak pertama. Mungkin yang paling diuntungkan adalah Lindaweni, pemain jebolan Jaya Raya Suryanaga tersebut mendapat lawan yang tidak terlalu berat. Linda ditantang oleh Nichaon Jindapon asal Thailand di laga awal.

Adrianti Firdasari yang sangat sangar jika bermain di beregu akan memulai debutnya lewat kualifikasi. Pemain yang sekarang berada diluar pelatnas ini akan berhadapan dengan Vu Ti Thrang (Vietnam) pada babak pertama kualifikasi, jika berhasil melaju ke final kualifikasi, kemungkinan akan berhadapan dengan Tee Jing Yi yang mempunyai peringkat jauh diatasnya dan Li Michelle (Canada) akan menjadi hadangan di babak pertama jika Firda mampu mengatasi lawan-lawannya di kualifikasi.

Tidak hanya tunggal putri, di sektor ganda putri pun, Indonesia sangat miskin prestasi. Greysia Polii/Nitya Krishinda menjadi ganda putri terbaik Indonesia saat ini, dengan menjadi unggulan ketujuh di event kelas Super Series Premier ini. Pasangan yang come back pasca Piala Sudirman ini berada satu bagan dengan lawan-lawan yang tangguh. Jika berhasil mengalahkan Fu Mingtian/Yu Yan Vanessa Neo asal Singapura pada babak pertama, diprediksi akan bertemu duet senior-junior asal negeri Panda, yaitu Ma Jin/Tang Yuanting di babak kedua. Head to head kedua pasangan ini adalah satu sama, bisa dikatakan imbang dari segi kekuatan. Jika berhasil mengalahkan Ma/Tang, peraih perak Sea Games 2013 ini diperkirakan akan bertemu “duo monster” yang sangat sulit untuk dikalahkan, yakni Wang Xiaoli/Yu Yang. Berhadapan dengan Wang/Yu mungkin akan jadi duel klasik, Greysia/Nitya sudah pernah mengalahkan “duo monster” ini dengan kerja keras dan daya juang yang tinggi tentunya. Lawan tangguh berikutnya yang akan dihadapi Greysia/Nitya jika berhasil lolos ke semifinal kemungkinan pasangan senior asal Denmark, Christinna Pedersen/Kamila Rytter Juhl.

Pia Zebadiah/Rizki Amelia yang berada satu bagan dengan Greysia/Nitya di pool bawah bisa dibilang sedikit mendapat keuntungan. Pasalnya pasangan peringkat 11 dunia tersebut tidak menemui lawan berat sampai perempatfinal, semoga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pia/Rizki. Dua pasang ganda putri yang saat ini jadi primadona para pecinta bulutangkis sangat amat dinantikan kiprahnya, mereka adalah Della Destiara Haris dengan pasangannya Anggia Shitta Awanda dan pasangan fenomenal lainnya, Suci Rizki Andini dengan pasangannya Tiara Rosalia Nuraidah.

Jang Ye Na/Kim So Young unggulan kelima asal Korea akan menjadi lawan perdana bagi Della/Anggia. Pernah mengantongi satu kemenangan atas pasangan Korea ini pada saat India Open 2014, Della/Anggia mempunyai chance untuk lolos ke babak berikutnya. Jika lolos ke babak kedua, Della/Anggia akan berhadapan dengan pemenang antara Pia Zebadiah/Rizki Amelia kontra Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa (India).

Ganda putri yang menjadi perbincangan hangat saat ini adalah Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah. Duet muda ini akan langsung ditantang oleh jagoan China yang menempati unggulan delapan, Tian Qing/Zhao Yunlei. Keduanya tercatat belum pernah berjumpa namun jika melihat grafik permainan Suci/Tiara yang kian meroket, pertandingan diprediksi akan berlangsung ramai. Jika berhasil menghancurkan tembok China, kemungkinan akan bersua Shizuka Matsuo/Mami Naito asal Jepang di babak kedua.

Kita berharap semoga para srikandi Indonesia mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 ini. Kini event termegah ini berevolusi dari Djarum ke BCA. Tentunya sangat kita nantikan, semoga dengan berbeda sponsor, berbeda pula hasilnya dari tahun lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline