Lihat ke Halaman Asli

Bagas Adi Prakoso

Mahasiswa Manajemen

Culturediningart: Proyek Sosial yang Berkonsep Seni dan Budaya

Diperbarui: 3 Juli 2023   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Charity merupakan hal biasa yang dilakukan oleh banyak orang. Tapi, charity dengan menjunjung konsep seni dan budaya jarang sekali ada yang melakukan. "Hah kok bisa?". Hal tersebut bermula ketika kita mengikuti kelas kewirausahaan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Di kelas tersebut kami diminta untuk menjadi sociopreneur dengan mengangkat komersialisasi seni. Sebagai seseorang yang cukup buta akan seni, tentu saja saya bingung. "Komersialisasi seni? Kita kan bukan pelukis, lalu harus apa?". Bersama dengan Sembilan rekan saya, kami mulai menggali lebih dalam arti dari seni. Ternyata seni tidak sekedar karya lukis seperti yang saya pikirkan. Ternyata seni sangat erat kaitannya dengan budaya khususnya budaya Jawa yaitu Batik. Dari situlah awal kelahiran dari Culturediningart, sebuah proyek sosial yang berkonsep seni dan budaya.

Kita tahu bahwa saat ini mulai banyak anak muda yang ikut berpartisipasi dalam menjaga budaya dengan cara melakukan kegiatan "berkain". Selain itu mereka juga mulai banyak belajar mengenai Batik dilihat dari banyaknya workshop tentang membatik. Ternyata kebudayaan Batik semakin berkembang saat ini. Mengikuti perkembangan zaman, munculah batik-batik jenis baru seperti eco-print.

Eco-print menjadi primadona bagi kalangan penggemar batik dan orang-orang yang sadar akan keberlangsungan lingkungan. Batik eco-print sendiri dalam prosesnya sudah sangat meminimalisir limbah. Hal tersebut menarik banyak anak muda untuk belajar lebih mengenai eco-print. Culturediningart mengangkat proyek sosial charity, budaya Batik dan seni eco-print.

Dibantu oleh J-Craft, kami berhasil membentuk sebuah konsep acara amal yang mengangkat seni dan budaya. J-Craft merupakan salah satu penggiat eco-print yang ada di Yogyakarta. Kami bekerja sama dalam memberikan workshop kepada orang-orang yang antusias dengan batik eco-print. Ternyata tidak terduga bahwa antusiasnya sangat besar sekali. Sampai ada 50 orang yang mendaftar workshop yang kami selenggarakan.

Acara workshop berjalan dengan lancar. Banyak peserta yang memberi atensi positif atas acara yang kami selenggarakan. Workshop dimulai dengan Art-Talk mengenai eco-print oleh pihak J-Craft. Selanjutnya ada Live Music dari teman-teman UAJY. Ditutup dengan pelatihan membuat totebag eco-print yang diajarkan langsung oleh pihak J-Craft.

Di akhir rangkaian acara, kami menggelar charity dari keuntungan yang diperoleh dari workshop itu. Kami memberi sumbangan kepada Yayasan Sayap Ibu yang berada di dekat Selokan Mataram. Yayasan Sayap Ibu merupakan panti asuhan anak yang di dalamnya terdapat anak-anak mulai dari bayi hingga usia sekolah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline