Lihat ke Halaman Asli

Kewajiban Menuntut Ilmu Bagi Seluruh Manusia

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manusia dikaruniai Allah berupa akal. Dimana manusia sendiri dituntut untuk memikirkan, merenungkan serta melestarikan alam ini. Manusia merupakan khalifah di bumi dan memiliki tanggungjawab dalam melestarikan ciptaan Allah SWT.
Dalam menuntut ilmu pun tidak boleh setengah-setengah yang mana harus sampai akhir dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh. “Manjadda-wajada” siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu dalam setiap tindakan harus ada ketetapan hati dalam meyakini keinginan yang akan dicapai. Tak lupa setelah mengerahkan segala tenaga dan pikiran sebagai bentuk usaha dalam menuntut ilmu maka perlu adanya tawakal pada Allah SWT agar kita senantiasa mengingat dan berserah diri pada Allah SWT bahwasanya segalanya akan kembali dan milik Allah lah yang kekal.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina.” Setiap kehidupan sendiri adalah ilmu. Menuntut ilmu tidak hanya dalam negeri saja, namun apabila seorang muslim mau untuk mencari ilmu sampai di luar negeri ataupun di segala penjuru negeri ini maka ilmunya pun akan bertambah luas dan semakin bijak dalam mengambil suatu keputusan. QS. Al-Insyiqaq: 19 “Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi setingkat (dalam kehidupan).” Fase kehidupan yang begitu penting, jika terlewatkan tanpa penggunaan waktu yang tepat guna maka hidup ini hanyalah sia-sia belaka. Tujuan manusia hidup yaitu berguna bagi manusia yang lain yaitu dalam bentuk memanusiakan manusia. “Al-Ilmu Nurun”, ilmu itu cahaya. Setiap ilmu yang kita dapatkan baik itu hanya setetes air ataupun sebutir debu maka hal itu adalah sebuah barokah yang diberikan Allah SWT pada kita khususnya umat Islam agar nantinya bisa diamalkan pada orang lain dan menjadikan munculnya ilmu-ilmu baru yang tiada habisnya. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya tidak serta merta ada, namun kita juga harus bisa memanfaatkan serta merenungkan segala ciptaan Allah SWT agar nantinya kita senantiasa ingat pada-Nya. Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dimana Dia selalu memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.
Mensyukuri atas ilmu yang kita peroleh salah satunya dengan mengamalkan pada orang lain, bagaikan ilmu padi “Semakin berisi, semakin merunduk.” Manusia yang mulia selalu merendah diri dan selalu tawadu pada Allah SWT. Seluruh umat Islam harus selalu menuntut ilmu dan bersikap rendah diri, karena di atas langit masih ada langit. Jadi, sifat sombong tidak boleh ada pada diri manusia dan Allah SWT sangat membenci hal tersebut.
QS. Al-Insyirah: 6-7, yaitu “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
Setiap umat Islam harus senantiasa menuntut ilmu sepanjang hayat. Roda kehidupan terus berputar dimana setelah kegagalan maka pasti ada kesuksesan yang menanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline