Pada topik kali ini mengenai Bagaimana Saya Mengatur Kesehatan Mental Saya Sebagai Pelajar/ Mahasiswa. Topik ini sangat menarik untuk saya karena sangat relate pada kehidupan saya saat ini. Yang saya pelajari sejauh ini, Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh dan berjuang mencari ilmu guna di kehidupan masa yang akan datang.
Dalam menempuh perjalanan – perjalanan tersebut pastinya terdapat rintangan yang akan dan telah dihadapi.
Rintangan – rintangan tersebut dapat bersifat eksternal (dari luar), dan juga internal (dari dalam). Rintangan dapat juga disebut dengan proses dan membentuk jati diri kita akan bagaimana kedepannya nanti. Tidak sedikit orang yang terbawa arus ombak laut (re:menyerah) di perjalanan menempuh tujuannya.
Perlu diketahui tentunya jalan cerita kehidupan setiap orang itu berbeda. Jadi, menyamaratakan suatu hal mengenai cerita kehidupan seseorang adalah hal yang tidak patut dilakukan.
Dalam konteksnya, salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh mahasiswa adalah bertanggung jawab. Bertanggung jawab atas apapun yang telah dipilih, atas apapun yang telah dan akan dilakukan.
Mahasiswa harus menyelesaikan studi yang sedang diambil dan mengawali kehidupan baru dengan gelar yang telah didapatkan nantinya juga merupakan bentuk dari tanggung jawab itu sendiri. Disini lah peran lingkungan dan diri sendirinya diuji.
Apakah orang tersebut didukung oleh lingkungannya? Apakah dia memiliki support system? Apakah dirinya memiliki ambisi dan semangat dalam menjalani hari – hari nya sebagai seorang mahasiswa? Apakah tujuannya hanya untuk sekedar mendapatkan gelar? Wah ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang membuka dan menjadi refleksi terhadap diri saya sebagai seorang mahasiswa.
Mental Health atau Kesehatan Mental ini adalah suatu hal yang klise untuk saya. Karena banyak sekali hal yang terbesit dalam benak saya mengenai Kesehatan Mental.
Mental adalah hal yang paling dasar di dalam diri kita untuk dapat menjalani hari, melakukan aktifitas, menghadapi berbagai situasi hingga hal – hal yang remeh – temeh. Mental juga tentunya berteman baik dengan otak dimana ada pengetahuan, perilaku, emosional, perasaan, hingga spiritual.
Sebagai seseorang yang masih belajar disegala hal, saya mendapati pengalaman yang saya rasakan sendiri dan kemudian saya percayai. Sebuah kalimat “penyakit itu datang dari pikiran” adalah benar adanya.