Lihat ke Halaman Asli

Pelaksanaan Program Multidisiplin: Pengolahan Sampah Plastik dan Pendataan Anak Tidak Sekolah

Diperbarui: 15 Februari 2024   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemalang (04/02/2024) - Mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Tim I Universitas Diponegoro 2023-2024 melaksanakan program multidisiplin. Ada pun program multidisiplin memiliki definisi program kerja yang mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan secara kolaboratif. Contohnya bank sampah yang pemilahannya diatur dan diawasi oleh orang Teknik Kimia, pembuatan website-nya oleh Teknik Elektro, dan pencatatan keuangannya oleh Akuntansi.

Pada pekan keempat yaitu Senin (29/01) sampai Minggu (04/02), KKN Tim I Undip melaksanakan dua program multidisiplin: pemilahan dan pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick dalam bentuk paving block, serta program pendataan untuk pengentasan anak tidak sekolah (ATS). Program ini memiliki sasaran masyarakat Desa Datar dan anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.


Program pemilahan sampah plastik dan pemanfaatannya menjadi paving block terinspirasi dari fakta banyaknya sampah plastik yang belum dikelola dengan baik. Sampah ini dapat diolah menjadi kerajinan, akan tetapi seringkali tidak memenuhi ekspektasi penjualan sehingga kembali menjadi sampah. KKN Tim I Undip mencoba mengolahnya dalam bentuk lain yaitu paving block yang lebih fungsional daripada sekadar estetika.

Dok. KKN Tim I Undip 2023-2024


Pendataan untuk pengentasan anak tidak sekolah (ATS) merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk menjamin pendidikan wajib 12 tahun. Fakta di lapangan masih cukup banyak anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan baik itu dari faktor biaya maupun faktor lain. KKN Tim I Undip berupaya menjadi kepanjangan tangan Pemkab untuk membantu proses pendataan khususnya di Desa Datar.

Tim I KKN Undip berharap bahwa pelaksanaan program pengolahan sampah plastik menjadi paving block dan pendataan anak tidak sekolah di Desa Datar akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Melalui program pengolahan sampah plastik, kami berharap dapat mengurangi masalah sampah plastik yang merusak lingkungan dan menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat setempat. Sementara itu, melalui pendataan anak tidak sekolah, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan pendidikan yang dihadapi oleh masyarakat desa, serta membantu dalam merancang solusi yang tepat guna meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak Desa Datar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline