Lihat ke Halaman Asli

POLITIK PERTIWI HAUS KEDEWASAAN

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kelengkapan pertandingan dua sudut, tanpa wasit. Rakyat adalah penonton tanpa suara, juga juri tanpa gigi. Mosi sehat tanpa emosi, di sana parlemen membangun ruang demokrasi dengan tembok oligarki.

Lobi-lobi hanya sampai lobi. Butuh penguasaan teknik untuk menjadi teknisi, begitu juga politisi. UU MD3 memberi hak anggota dewan. Hak untuk memberi dukungan atau meninggalkan ruangan, tapi hak itu tidak memuat tandingan.

Konsiliasi gagal, keinginan rekonsiliasi batal. Mufakat itu pendapat yang dipahat dengan ukiran sepakat. Eksekusi di eksekutif memilih jalan layang, eksekusi di legislatif masih melayang-layang.

Idealnya, angin itu bisa bermain HEBAT, bisa melayangkan bendera MERAH PUTIH di atas langit pertiwi. Permainan itu memiliki aturan-aturan yang menuntut kedewasaan. Namun, dewasa itu merupakan pilihan.

POLITIK PERTIWI HAUS KEDEWASAAN "Kelengkapan pertandingan dua sudut, tanpa wasit. Rakyat adalah.. ->http://bit.ly/1zR5PEf

Twitter: @SOMAL65

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline