Lihat ke Halaman Asli

Backstage Art

Backstage. Analyst. Journalist.

Lagu Kontroversial yang Mengecam Big Pharma, Korupsi, Genosida, dan Manipulasi Budaya Pop: New Single Karmageddon oleh Iyah May

Diperbarui: 24 Desember 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram (@iyahmayhem )Link: https://www.instagram.com/reel/DDPgEb4yX-6/ 

New Single Karmageddon oleh Iyah May: Lagu Kontroversial yang Mengecam Big Pharma, Korupsi, Genosida, dan Manipulasi Budaya Pop.

IYAH MAY dan Lagu Kontroversial 'Karmageddon': Kritik Berani terhadap Big Pharma, Genosida, dan Manipulasi Budaya Pop

Single terbaru dari IYAH MAY yang berjudul *"Karmageddon"* merupakan komentar tajam dan penuh kontroversi tentang korupsi dan kekacauan di dunia saat ini. Lagu ini dengan lantang membahas berbagai isu sosial, mulai dari keserakahan Big Pharma selama pandemi hingga budaya cancel culture dan sisi gelap di balik Hollywood, dunia Entertaintment dan budaya pop. Dengan lirik tanpa kompromi dan sikap yang tak gentar, IYAH MAY menghadirkan lagu yang menolak menghindari kebenaran yang tidak nyaman, membuka ruang diskusi penting tentang kondisi dunia kita.


Mengungkap Realitas Paling Mengkhawatirkan dalam Masyarakat

"Karmageddon" tidak ragu mengajak pendengar untuk menghadapi perpecahan politik dan sosial yang melanda masyarakat modern. Lagu ini mengkritik segala hal, mulai dari manipulasi media, keserakahan korporasi, hingga pengaruh budaya selebriti yang merusak. IYAH MAY menggambarkan lagu ini sebagai "kritik tajam" terhadap dunia yang terobsesi dengan keuntungan, polarisasi, dan budaya perpecahan yang semakin mendominasi.

Sebagian energi mentah dari lagu ini tertuang dalam lirik provokatifnya:  
"Gender, guns, religion and abortion rights  
You better pick a tribe and hate the other side  
Keep scrolling  
But did you see 
Taylor live?  
Man-made virus watch the millions die  
Biggest profit of their lives  
Here's inflation that's your prize  
This is Karmageddon"

Lirik ini mengkritik tajam polarisasi dalam masyarakat, di mana isu-isu seperti gender, senjata, dan hak aborsi digunakan untuk memecah belah orang. IYAH MAY secara sarkastik mempertanyakan bagaimana masyarakat dengan mudah teralihkan oleh hal-hal sepele seperti pertunjukan selebriti---*"Did you see Taylor live?"*---sementara isu-isu mendesak, seperti dampak virus buatan manusia, diabaikan. Referensi tentang keuntungan besar Big Pharma selama pandemi memperkuat kritik terhadap peran sistem kesehatan dalam memperburuk krisis sosial demi keuntungan finansial.

Lagu ini juga menggarisbawahi dampak inflasi yang menghancurkan kehidupan masyarakat sehari-hari, menggambarkannya sebagai "hadiah" untuk mereka yang berada di puncak kekuasaan.

Melawan Cancel Culture dan Kebohongan Media
Lagu ini tidak berhenti pada Big Pharma; kritiknya juga meluas ke budaya cancel culture dan kebohongan media: 
 

"Turn on the news and eat their lies  
Kim or Kanye pick a side  
Cancel culture what a vibe  
This is Karmageddon"

Melalui lirik ini, IYAH MAY mencerminkan bagaimana masyarakat terus disodori informasi palsu dan dipaksa memilih sisi berdasarkan perpecahan superfisial. Referensi terhadap selebriti seperti Kim atau Kanye menunjukkan bagaimana distraksi semacam itu mengalihkan perhatian publik dari isu-isu yang lebih penting, sementara cancel culture disebutkan sebagai alat untuk membungkam suara-suara yang berbeda pendapat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline