Salam Emas!
Pada jaman dahulu, tidak ada kegiatan jual maupun beli, untuk memenuhi kebutuhan perdagangan yang ada hanya barter, saling tukar barang atau benda. Hingga kemudianmanusia mulai mengenal uang
Standarisasi sistim Barter
Untuk melakukan barter seseorang haruslah memiliki barang yang akan ditukarkan dan harus dilakukan dalam waktu bersamaan. Yang menjadi persoalan adalah jika barang yang akan dijadikan barter jumlahnya banyak atau ukurannya besar, tentu ini akan sangat merepotkan.
Sulitnya standarisasi dalam sistim barter dikarenakan barangnya tidak bisa di pecah-pecah, sesuai dengan barang yang diinginkan. Hingga kemudian garam dijadikan standarisasi barter di jaman Romawi, sebab para prajurit menerima upah dalam bentuk SALARIUM atau salt, yang kemudian berubah menjadi SALARY atau gaji.
Pada abad ke-6, bangsa Lydia mulai memperkenalkan uang logam pertama yang terbuat dari campuran emas dan perak dan dikenal dengan nama elektrum. Uang kertas pertama diperkenalkan oleh Ts'aiLun pada jaman dinati TANG, yang berkuasa pada waktu itu. Sulitnya mendapatkan bahan baku logam untuk mencetak uang sehingga menggunakan kulit kayu murbei.
1. Standarisasi Emas
Pada masa Raja Alyattes dari Lydia (sekarang Turki) memperkenalkan koin emas yang dikenal dengan The Lydian Lion. Julius Caesar dari kerajaan Romawi juga menggunakan koin emas sebagi alat tukar perdagangannya. Dan penggunaan terus berkembang keseluruh dunia.
Dan dijaman nabi Muhammad SAW mulai dipenggunaan standarisasi emas. 1 dinar setara dengan nilai 1 ekor kambing. Tetapi penggunaan emas dan perak sebagai mata uang kian surut seiring dengan runtuhnya dinasti Utsmaniyah Turki pada tahun 1924.
2. Standarisasi Uang kertas