Lihat ke Halaman Asli

Jessica nathalia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sejuknya Pura Ulun Danu Beratan di Uang 50 Ribu

Diperbarui: 7 Januari 2022   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pura Danu Beratan Bedugul berhasil menjadi menu pembuka yang indah saat mendarat di Bali.

Tepat 5 tahun sudah sejak kali terakhir saya menginjakan kaki di Pulau Dewata. Kenangan ini menjadi momen perpisahan terakhir sebelum graduation resmi dari angkatan kedelapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Bangsa Lippo Cikarang.


Saya akui perjalanan menuju Bedugul ini cukup melelahkan karena kondisi saya yang saat itu tidak tidur seharian. Bayangkan saja, sebelum kami sampai di Bali, pasukan kami sudah harus kumpul di sekolah jam 1 subuh agar dapat pergi bersama dalam satu bis dan tidak ada yang tertinggal di Cikarang. Selang waktu 2 jam, pasukan kami akhirnya sampai di Bandara Internasional Soekarno – Hatta. Saat tiba di bandara, waktu baru menunjukkan pukul 3 dini hari sedangkan jam keberangkatan kami terjadwal pada pukul 6 dini hari. Banyak dari antara kami yang memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan makan, bermain, berswafoto sampai giliran datang untuk masuk ke dalam pesawat.


Sesampainya di Bali, ada penyambutan berupa pengalungan bunga di leher yang diberikan oleh tempat penginapan hotel kepada setiap anggota dari pasukan SMP Tunas Bangsa Lippo Cikarang.   Setelah semua urusan di bandara selesai, pasukan langsung meluncur menuju Pura Danu Beratan di daerah Bedugul. Perjalanan dengan jarak 63 kilometer ini kami lalui dengan total waktu 2 jam lebih karena kondisi jalanan yang padat.


Dari saat masih ada di Cikarang sampai tiba di lokasi Pura Ulun Danu Beratan ini, tidak ada waktu sedetik pun yang saya habiskan untuk tidur. Kemampuan ini dapat terjadi karena rasa semangat dan keinginan yang sangat besar untuk terus dapat menikmati setiap pemandangan selama perjalanan.


Setelah tiba di lokasi wisata Pura Ulun Danu Beratan, pemandangan Danau Beratan Bedugul yang luas dan indah dapat langsung menjadi pusat perhatian pertama setiap pengunjung. Danau Beratan ini memiliki banyak daya tarik yang dapat membuat setiap pengunjung memuji. Bahkan sampai sempat masuk ke dalam daftar 20 danau tercantik di dunia versi The Huffington Post. Selain danaunya, Pura Ulun Danu Beratan ini juga masuk ke dalam salah satu sisi dalam lembar uang Rp. 50.000,00 versi yang lama.


Warga hindu setempat memiliki keyakinan bahwa Pura Ulun Danu Beratan ini merupakan salah satu tempat bersemayamnya Dewi Sri atau dewi kesuburan. Maka dari itu tempat di sekitar Danau Beratan ini selalu subur, indah untuk dipandang mata karena kecantikan dari banyaknya bunga warna warni yang tumbuh di tepi – tepi danau dan pura.


Meskipun Bali memiliki banyak pura sehingga dijuluki sebagai pulau seribu pura, namun Pura Ulun Danu Beratan ini memiliki daya tarik unik tersendiri. Salah satu keunikan yang dimiliki Pura Ulun Danu Beratan ini adalah saat air Danau Beratan naik, maka Pura Ulun Danu Beratan akan terlihat seperti sedang mengapung diatas danau. Sayangnya saat saya datang ke lokasi wisata ini volume air danau tidak sedang banyak sehingga saya tidak dapat menikmati keindahan pura ini mengapung di atas air danau.


Setelah hampir satu setengah jam mengabadikan banyak foto bersama dengan pasukan di depan danau dan Pura Ulun Danu Beratan, teriknya matahari di siang hari mengalihkan perhatian salah seorang teman saya. “Di sini lumayan terik ya ternyata tapi hawa sejuknya tetap lebih kuat. Jadi meskipun sekarang sudah jam 12 an tapi masih tetap adem-adem sejuk gimana gitu,” ungkap Jacqueline Ursula, teman yang menjadi pasangan dalam foto di atas sambil tersenyum. Memang benar yang dikatakannya. Meskipun rasa panas matahari di rasakan di kulit, namun sejuknya udara setempat membuat perhatian teralihkan dan melupakan kenyataan bahwa jam sudah menunjukkan waktu tengah hari.


Sayangnya selama pasukan saya dan teman – teman lainnya berada di sekitar pura dan Danau Beratan, kami tidak berkesempatan untuk melihat secara lebih jauh dan lebih dalam lagi mengenai pura – pura lain yang ada disekitar Danau Beratan. “Wah kalau mau masuk lebih dekat ke daerah sekitar puranya tidak bisa jegeg, karena ada beberapa peraturan yang harus dipenuhi. Terlebih pura in ikan tempat yang suci, maka tidak bisa sembarang masuk juga geg.” Ujar bli I Ketut Putra sebagai tour guide kami yang baik dan ramah itu.


Memilih Bali sebagai lokasi untuk perpisahan kami sangatlah tepat, karena banyak pengalaman indah bersama teman – teman dekat yang akan terus teringat dalam memori saat mencoba mengingat kata perpisahan SMP. Contohnya seperti saat sedang berkumpul dengan teman SMA, “Kamu perpisahan paling jauh kemana jess?” tanya Gabriela Emily. Kata pertama yang muncul dalam benak pasti Bali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline