Lihat ke Halaman Asli

Herman Wahyudhi

PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Toko Oen Semarang

Diperbarui: 5 Mei 2018   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depan Toko Oen (dok. pribadi)

Minggu ini saya berkesempatan berkunjung ke Semarang.   Semarang selalu mempunyai arti khusus dalam kamus kuliner saya.   Beberapa kali saya mencoba kuliner khas kota ini, seperti tahu gimbal, nasi gandul, tahu pong, atau lumpianya yang terkenal.  Kali ini saya mencoba es krim tempo dulu di sebuah toko yang telah berdiri sejak 1936, yaitu Toko Oen.  Lokasinya ada di Jalan Pemuda no 52 Semarang.  Persis di seberang gedung Pasaraya Sri Ratus (SR).   Toko Oen buka mulai jam 10 pagi hingga 10 malam.

Sebenarnya Toko Oen yang pertama berdiri ada di Yogyakarta pada 1910.  Kemudian buka cabang di Jakarta (1934) serta Malang dan Semarang (1936).   Sedangkan Toko Oen yang di Yogyakarta sudah lama tutup pada tahun 1937.

Selama ini saya tahunya hanya Toko Oen yang ada di Malang.  Ternyata ada juga di Semarang.   Sempat terlewatnya juga karena tidak ada plang nama toko kecuali di atas bangunan yang tidak begitu terlihat di malam hari (usul, coba diberi lampu hias warna warni). 

Usia bangunan Toko Oen ini seusia dengan banguna yang ada di Kota Lama. Di dalam gedung begitu terasa nuansa tempo dulu.   Seolah kita nonton back to future alias mundur ke masa lalu.  Meja dan kursi untuk pengunjung masih bernuansa jadul.  Kalau diperhatikan lebih banyak orangtua dibandingkan anak muda yang nongkrong di tempat ini.  Memang tempat ini cocok untuk tempat bernostalgia atau bereuni dengan teman-teman lama.  Di toko ini juga tersedia jaringan WiFi yang cukup cepat.

Suasana Toko Oen (dok. pribadi)

Hidangan di Toko OEN Ini beraneka macam.   Ada makanan dan minuman. Saya sih hanya mencoba es krimnya saja.   Memang awalnya Toko Oen ini hanya menjual kue dan es krim. Saya mencoba pannekuk ice cream tiga rasa. Saya memilih rasa vanila, moka, dan kopyor.   Selain itu ada rasa lainnya seperti coklat dan strawberry.  Terserah Kompasianer saja mau dikombinasi rasa apa.  Harganya juga murah, hanya 35 ribu rupiah.   Dapat bonus air putih, he..he.. Biar mulut tidak lengket habis makan yang manis-manis.    

Pannekuek Es Krim Tiga Rasa (dok. pribadi)

Ada juga kue-kue dan camilan tempo dulu.   Kalau makanan ada berbagai macam dari masakan Indonesia, China, dan Belanda.    Untuk umat muslim, mungkin ada baiknya bertanya masakan yang halal.  Karena beberapa masakan menggunakan daging (maaf) babi. Atau Kompasiner bisa menikmati atsmofir tempo dulu di sini sambil mengobrol bersama teman-teman.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline