Lihat ke Halaman Asli

Herman Wahyudhi

PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Kerokan "Is The Best"

Diperbarui: 5 Mei 2018   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kerokan (gambar: medan.tribunnews.com)

Mas opo kowe selo,

Njaluk tulung aku kerok'ono..

Wis telung ndino,

Greges greges sak awak kroso ra penak..

Lirik lagu Kerokan -  Didi Kempot & Nurhana

Masuk angin memang tak enak.    Gejala awal biasanya kaki pegal-pegal dan badan rasanya tidak karuan (greges greges sak awak kroso ra penak).  Biasanya rutin berolahraga seperti bersepeda dan renang agak membantu.   Belum masuk angin karena terlalu lama berada di ruang ber-AC atau duduk di bus tepat dibawah AC.   Wah, badan rasanya greges-greges,  tak enak dan perasaan mual mencengkram.

Migran juga sering menyergap kalau daya tahan tubuh sedang lemah.  Rasanya kepala syut-syut.  Skripsi yang sedang dikerjakan menjadi tertunda.   Semua rasanya menjadi tidak benar.  Gampang tersulut emosi.  Mau begini salah, mau begitu salah.

Kerokan adalah tradisi di masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun temurun.  Konon kabarnya, Justin Bieber pun doyan dikerok.

Kerokan sebenarnya bisa berlaku buat siap saja, tua muda, laki-laki perempuan, dan lintas budaya.  Tapi hati-hati kerokan di luar negeri karena bisa dianggap terjadi abuse (penyiksaan) dalam rumah tangga.   Makum ini pernah dialami artis tahun 80-an, Atiek CB.

The Power of Kerokan

"Kerokan adalah kearifan lokal.  Pasien saya menyatakan belum puas, kalau belum kerokan," ujar Prof Dr dr Dididk Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline