Lihat ke Halaman Asli

Herman Wahyudhi

PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Berkunjuang ke Pulau Rinca

Diperbarui: 1 Mei 2018   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perahu dari Labuan Bajo menuju P. Rinca (dok. pribadi)

Minggu lalu saya mendapat tugas luat kota ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.    Kebetulan dapat tiket pulang ke Jakarta pukul 15.00.   Padahal hari itu saya sudah tidak ada kegiatan.   Memanfaatkan sisa waktu yang lumayan panjang, saya manfaatkan untuk berkunjung ke Pulau Rinca.
Mengapa ke Pulau Rinca dan bukannya ke Pulau Komodo?   Pulau Komodo ditempuh dari Labuan Bajo dengan menggunakan perahu motor (bukan speedboat) memakan waktu 4 jam.    Jadi pulang pergi menghabiskan waktu 8 jam.   Sedangkan waktu tempuh ke Pulau Rinca hanya sekitar 2 jam.  Jadi total 4 jam untuk balik lagi ke Labuan Bajo.

Kalau memilih Komodo, waktunya sangat mepet.   Kita pergi dari Labuan Bajo sekitar jam 6 pagi, waktunya sangat mempet dan pasti ketinggalan pesawat.  Ya realitis sajalah, saya akhirnya memilih berkunjung ke Pulau Rinca.

Pulau Rinca (gambar: gonjangganjing.com)

Di Pelabuhan Labuan Bajo saya bersama teman-teman sudah standby jam 6 kurang.   Ternyata baru siap berangkat jam 6.30.   Untungnya kami sarapan dulu dengan bekal nasi kuning.  Bahaya kalau tidak sarapan, bisa masuk angin.  Ombak dan angin laut bisa buat kita mabuk laut.

Pemandangan sepanjang perjalanan sangat indah.   Laut membiru tua dan langit biru muda.  Ditambah dengan pulau-pulau eksotis yang bertebaran.   Suasana yang menyenangkan, jauh dari rutinitas hiruk pikuk kemacetan di Jakarta.

Benar saja, dua jam kemudian saya tiba di Pulau Rinca.  Rombongan kami disambut para ranger yang ada di pintu gerbang kedatangan.   Dari sana kami diajak menuju ke basecamp para ranger sekitar 500 meter.   Tiba di base camp, rupanya lebih banyak turis asing dibanding turis lokal.   Selain Pulau Rinca, hanya Pulau Komodo yang bisa dikunjungi untuk melihat komodo.

Foto bareng Komodo (dok. pribadi)

Pulau lain di sekitarnya juga ada tetapi tidak dapat dikunjungi.   Komodo yang agresif dan liar biasanya ditempatkan di pulau tidak berpenghuni.  Sedangkan yang 'agak' jinak ditempatkan di dua pulau ini.

"Wah, panasnya menyengat," ujar seorang teman.

Memang panasnya di sini rasanya lebih terik dibanding Jakarta.   Di basecamp kami membeli tiket.  Ada 3 macem rute tour yang ditawarkan, yaitu jarak pendek, menengah, dan jauh.  Harganya juga berbeda.   Kami memilih jarak terpendek untuk menghemat waktu.   Waktu tempuhnya hanya 4 menit.  Kami dikawal oleh dua orang ranger.  Satu orang berada di paling depan dan satu paling belakang dari rombongan.  Pakai pistol?   Tidak, mereka hanya bersenjata tongkat kayu berbentuk huruf 'Y' untuk menghalau binatang liar.

"Jadi kalau ingin melihat hewan di sini intinya waspada, jangan berisik dan jangan buang sampah sembarangan."

Simple banget ya, kompasianer.

Hati-hati kalau berjalan di pulau ini.  Banyak binatang liar masih berkeliaran.  Selain komodo, juga ada rusa, babi, kera, ular, kadang juga buaya.  Karenanya jaraknya tour pendek kami hanya sempat melihat beberapa binatang saja yaitu komodo, babi, dan burung maleo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline