Lihat ke Halaman Asli

Herman Wahyudhi

PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Cukup Sudah (Subsidi) untuk Elpiji Non Subsidi 12 Kg

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411226759958744430

Saat ini, elpiji 12 kg dijual Rp. 6.100 per kg.Sementara harga keekonomian adalah Rp. 12.100 per kg.Padahal Elpiji 12 kg bukan barang subsidi.

Pertamina sebagai Powerhouse Indonesia

Berdasarkan Fortune 500 pada 2014, Pertamina masuk dalam rangking 123 (turun satu peringkat dibanding tahun lalu yang berada di rangking 122).Selain Pertamina, ada satu lagi perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune 500 yaitu Perusahaan Listrik Negara pada ranking 477.

[caption id="attachment_360445" align="aligncenter" width="300" caption="Pertamina dalam Fortune 500 (sumber: muhsinbudiono.com)"][/caption]

Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa Pertamina adalah perusahaan nomor satu di Indonesia.Menurut Rhenald Kesali dalam bukunya ‘Mutasi DNA Powerhouse’ (2008), Pertamina adalah sebuah powerhouse Indonesia.Powerhouse adalah sebuah rumah besar berbentuk badan usaha yang mengayomi puluhan ribu hingga ratusan ribu orang, baik sebagai karyawan (langsung), maupun sebagai pemasok.Dampaknya bagi perekonomian sangat besar.Powerhouse penting bagi sebuah bangsa karena kemampuannya sangat besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan, kontributor penting bagi GDP, pengembangan teknologi, dan simbol kemajuan bangsa.Layaknya Exxon, Coca Cola, Google, Boeing, yang menjadi powerhouse Amerika.Atau BMW, Audi, Mercedes Benz sebagai powehouse Jerman.DNA sebagai powerhouse Indonesia ada pada Pertamina.

14112271591307590538


Pertamina dan Harga Elpiji 12 Kg

Pada tahun fiskal 2013, Pertamina berhasil membukukan total pendapatan sebesar US$ 71,1 miliar, atau meningkat dari US$ 70,9miliar pada tahun 2012.Laba bersih pada tahun 2013 meningkat 11 persen menjadi US$ 3,07 miliar dari tahun sebelumnya US$ 5,7 miliar.Meski demikian Pertamina masih mengalami kerugian sebesar Rp 5,7 triliun pada bisnis penjualan gas elpiji 12 kg.

Hingga semester pertama 2014, Pertamina mencatat kerugian sebesar Rp 2,81 triliun. Tanpa kenaikan gas elpiji 12 kg diperkirakan Pertamina akan merugi Rp 6 triliun pada 2014.Sebab itu untuk menekan kerugian, Pertamina harus menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap. Pertamina memiliki target agar pada tahun 2016 harga jual elpiji 12 kg sesuai dengan harga keekonomian.

14112272351782597051


Bayangkan saja, sejak tahun 2009 harga gas elpiji tabung 12 kg tidak pernah naik padahal setiap tahun harga pasaran gas elpiji dunia terus meningkat.Hal ini juga sejalan dengan rekomendasi Badan Pemeriksaan Keuangan bahwa untuk mengurangi kerugian negara, Pertamina direkomendasikan untuk menaikkan harga jual gas elpiji 12 kg.

14112273081458227552


Saat ini Konsumsi elpiji 12 kg saat ini mencapai lebih satu juta ton per tahun.Sementara itu elpiji bersubsidi 3 kg sesuai dengan kuota APBN Perubahan 2014 ditetapkan sebesar 5,013 juta ton.Berdasarkan data Pertamina, total konsumsi elpiji nasional sebesar 6,11 juta metrik ton per tahun. Rinciannya, sekitar 5 juta ton untuk elpiji 3 kg yang disubsidi dan 907.000 ton untuk elpiji 12 kilogram. Namun hanya sekitar 2,5 juta metrik ton saja yang bisa diproduksi di dalam negeri. Selebihnya harus impor dari negara lain.Sehingga kebutuhan gas elpiji harus diimpor sekitar 59 persen.Kenyataannya sulit untuk memperbesar produksi elpiji karena kandungan elpiji dalam pengelolaan minyak bumi tidak besar.Elpiji merupakan hasil dari pengolahan dari kilang minyak bumi.Produksi minyak bumi dalam negeri saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan akan elpiji.

Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Rencananya per 1 Juli 2014, Pertamina akan menaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp 6.944 per kg dengan harga di konsumen menjadi Rp 106.800per tabung.Lalu per 1 Januari 2015 harga dinaikkan Rp 1.500 m pe kg.Enam bulan kemudian, Juli 2015 dinaikkan lagi sebesar Rp 1.500 per kg.Tahun 2016, per Januari 2016 dinaikan Rp. 1.500dan 1 Juli 2016 kembali dinaikkan sebesar Rp 1.500.Hingga pada Juli 2016 harga elpiji mencapai harga keekonomian Rp. 11.944 per kg (atau saat ini sudah mencapi harga keekonomian Rp 12.100 per kg ).Jadi rencananya setiap tahun akan terjadi kenaikan harga elpiji sebanyak dua kali.Namun Juli 2014 kenaikan ditunda mengingat kondisi di tanah air yang pada saat itu sedang melaksanakan pemilihan presiden dan baru selesai Lebaran.Dikhawatirkan kenaikan harga di saat itu akan menimbulkan gejolak di masyarakat.

Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg harus terlebuh dahulu membahasnya dengan pemerintah meski keputusan berada di tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.Meski demikiansebagai BUMN dimana sebagian sahamnya dipegang oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN, keputusan kenaikan harga tersebut harus melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Pemerintah menyadari bahwa bisnis elpiji 12 kg ini menggerogotikeuntungan Pertamina.Dan akhirmya kita tahu bahwa Pemerintah menyerahkan keputusan akhir kepada Pertamina.Artinya Pemerintah menyetujui Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg.

Akhirnya pada 9 September 2014 pemerintah merestui usulan Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan langkah tersebut diambil pemerintah untuk memangkas beban kerugian yang ditanggung Pertamina.

Kelas Menengah dan Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Bahwa selama ini konsumen elpiji 12 kg adalah masyarakat kelas menengahatau sekitar 17% dari total penggunan elpiji.Dimana 16% masyarkat kelas menengah tersebut tinggal di perkotaan, dan 4% - 6% tinggal di perdesaan.

1411227400222606451


Kelas menengah memiliki penghasilan yang lebih baik dan terus berkembang.Hal ini terlihat dari pengeluaran mereka perbulan seperti gambar di bawah ini.

1411227493308789589


Lalu apa yang dimaksud dengan kelas menengah di Indonesia?Kelas menengah jika mengacu pada ukuran Bank Dunia adalah mereka dengan pengeluaran per kapita per harinya US$ 2 – 20.Angka pengeluaran ini pula yang menjadi acuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bawa kelas menengah Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline