Nama Program : Galileo (http://www.prosieben.de/tv/galileo)
Stasiun Televisi : Prosieben (Pro7)
Negara : Jerman (Deutschland)
Berbicara mengenai orisinalitas program televisi saat ini cukup sulit, mengingat bahwa stasiun televisi masih berlomba-lomba untuk meningkatkan keuntungan demi terus eksis dan bertahan di dunia penyiaran. Di Indonesia sendiri saat ini program televisi yang orisinil dan merupakan hasil dari ide baru sangat sulit ditemukan. Sebagai contoh program acara musik seperti Indonesian Idol, X-Factor, Raising Star, The Voice dan lainnya merupakan program adaptasi yang dinilai berhasil dan sangat menjual di Negara asalnya akhirnya menjadi bahan program siar di stasiun televisi. Selain itu, talkshow seperti Sarah Schan, Dorce Show dan lainnya merupakan program anutan dari program sejenis Ellen Show atau pun program milik Oprah Winfrey. Demikian juga program siar televisi di dalam negeri, seperti Dagdut Academy, The Terong Show memiliki konsep yang sama dan malah saling bersaing antar stasiun televisi.
Untuk menjadi perbandingan, saya memilih salah satu program televisi favorite saya dari tahun 2010 hingga saat ini. Program televisi ini bernama Galileo, di siarkan melalui kanal stasiun Prosieben (Pro7) di Jerman. Galileo merupakan program siaran yang lahir pada tanggal 30 November 1998 dan hingga saat ini masih menempati waktu siar utama (Prime Time) pada pukul 19.00 hingga 20.00. Galileo merupakan program televisi yang dirancang sesuai dengan nama program yang berbau dengan ilmu pengetahuan. Konsep program sebenarnya tidak rumit yaitu feature panjang, semua data didapat berdasarkan riset dan eksperimen. Dari segi teknik pengambilan gambar juga team Galileo ternilai cukup baik karena menghadirkan gambar yang apa adanya, eksperimental dan tanpa pakem-pakem tertentu seperti di kebanyakan stasiun televisi di Indonesia yang mengharuskan pengambilan gambar dengan angle dan teknik tertentu yang terlihat membosankan. Dari segi informasi yang disajikan sangat menarik, karena yang biasa diulas adalah berita feature yang sebenarnya ada disekitar kita dan tetap berdasarkan riset dan eksperimen. Wawancara tidak dilakukan secara kaku namun lebih dinamis. Seperti episode program yang saya hadirkan dibawah ini.
Episode kali ini adalah episode yang membahas mengenai pertukaran gender. Perempuan berdandan seperti laki-laki dan laki-laki berdandan seperti perempuan. Dalam episode ini bukan hanya menitikberatkan pada perubahan yang terjadi namun alasan yang sesuai data mengenai perubahan tersebut baik dari segi biologis, psikologis. Dua narasumber yang juga merupakan bahan percobaan menjalain perubahan sesuai dengan tema episode saat itu dan harus menjalani keseharian sebagai orang yang berlawanan gender dari aslinya, memiliki teman baik pasangan dan membuat orang tertarik untuk bergaul bersama mereka. Selain itu dalam episode ini setiap proses perubahan diceritakan dan dilatih agar dapat mengalami perubahan yang sesuai dengan tema episode. Metode wawancara juga cukup unik, yaitu narasumber percobaan mewawancarai masyarakat langsung diruang publik dengan kamera tersembunyi namun tetap menggunakan kode etik.
Tonton selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=iY95zZ0Nfpk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H