Lihat ke Halaman Asli

Hidup Adalah Pilihan

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup merupakan sebuah pilihan. Kita harus memilih kehidupan yang ingin kita jalani. Dalam menentukan pilihan untuk menjalani kehidupan, kita tidak boleh meminta bantuan atau arahan dari orang lain, karena ketika kita menjalani kehidupan kita berdasarkan pilihan orang lain maka, hal itu merupakan suatu kesalahan yang fatal. Mengapa dikatakan fatal? Karena ketika kita menjalani kehidupan berdasarkan pendapat atau pilihan orang lain, kita pasti akan berjalan di jalan yang salah, karena kita tidak tahu apakah kita mampu atau tidak. Akan tetapi ketika yang kita jalani, kerjakan , lakukan adalah hasil dan pilihan kita sendiri, kita akan tahu apa yang bisa kita sanggupi dan mana yang kita tidak bisa.

Pilihan adalah sesuatu yang harus kita lakukan demi kelangsungan hidup kita di kemudian hari. Pilihan kadang menjadi batu sandungan, akan tetapi bisa juga menjadi pijakan yang kokoh agar kita melompat lebih tinggi. Demikian pilihan hidupku dulu sampai sekarang dan akan berlaku selama nafasku masih bisa berhembus.

Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar, aku dihadapkan pada pilihan yang benar-benar sulit.  Dimana kedua orangtuaku tidak sanggup membiayai aku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat itu yang menjadi pilihanku adalah tetap melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu aku  memilih untuk pergi ke kota untuk mencari jalan agar bisa melanjutkan pendidikan.  Setelah sampai di kotapun lagi-lagi aku dituntut untuk mengambil pilihan.  Dan pilihanku saat itu adalah bekerja sebagai buruh bangun agar dapat mengumpulkan biaya demi membiayai pendidiikanku di tahun yang akan datang.  Aku bersyukur, ternyata pilihanku dulu sangat tepat sehingga saat ini aku berhasil menikmati pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menegah Atas, dan menikmati pendidikan di Perguruan Tinggi. Aku Sadar bahwa apabila saat itu aku salah memilih maka, aku tidak mungkin mendapati diriku seperti saat ini.

Semoga kedepannya aku tidak salah memilih !!!!!!!

http://dolarbaptista.blogspot.com

Catatan: Kisah perjuanganku untuk dapat mengeyam pendidikkan yang layak telah dibukukan dalam Sebuah Buku "kisah Nyata" dan saat ini siap diterbitkan. Apabila ada penerbit yang besedia menerbitkan Buku kisah Nyataku ini maka dengan senang hati, aku persilahkan. Dapat menghubungi aku lewat email : babtistayohanes@yahoo.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline