Lihat ke Halaman Asli

Giorgio Babo Moggi

TERVERIFIKASI

Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Sisi Unik Pater Ceslaus Osiecki SVD: Menolak Makan Sayur Singkong Hingga Isi Bak Air yang Tersisa Setengah

Diperbarui: 22 April 2019   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pater Ceslaus Osiecki SVD (Foto: Umberto Verbita)

Pater Ceslaus Osiecki SVD. Lelaki Polandia. Misionaris itu telah pergi, 9 April 2019. Pergi untuk selamanya dari rahim 'pertiwi'. Flores, bumi yang ia taburkan kabar gembira. Pula rumah ia kembali kepada Sang Khalik.

Ketokohan Pater Ceslaus banyak dikisahkan orang-orang yang pernah mengenalnya. Mereka yang pernah menjadi muridnya, karyawan, rekan sejawat dan umatnya. Saya pernah mendengar kisah-kisahnya dari orang-orang yang pernah menjadi saksi hidup itu.

Pater Ceslaus dikenal Pastor Kabar Gembira. Karena ia melakukan pewartaan melalui pemutaran slide. Jaman itu video masih merupakan barang langka.  Namun slide tetap merupakan gambar yang hidup. Dengan mobilnya ia berkeliling di penjuru Flores. Dari satu paroki ke paroki yang lain.

Tour Kabar Gembira dilakoni seorang diri. Ditemani  musik lagu rohani yang diputar dari tape mobilnya. Mendengar lagu itu, orang kontan tahu, bukan lagi menebak, Pater Ceslaus lewat.

Selain dikenal sebagai Pastor Kabar Gembira, ia dikenal sebagai Pastor Kerahiman Ilahi. Buku-buku tentang Kerahiman diterjemahkan dan disebarluaskannya.

Spiritualitas imannya tak semata tentang mengajarkan hal-hal kehidupan doa dan laku tapa. Ia juga dikenal sangat dekat dengan alam. Kecintaannya pada flora dan fauna sangat luar biasa. Salah satu pulau di Riung, Ngada, ia merawatnya menjadi pulau Kelelawar. Ia tak menembaknya, ia justeru memberikan makan bagi fauna ini.

Hubungannya dengan hewan-hewan sangat dekat. Bahkan ketika ia meninggalkan pulau itu, burung-burung itu pun mengikutinya. Seperti ada kekuatan lain yang dimilikinya. Kekuatan itu yang merekatkan relasinya dengan alam, ciptaan Tuhan.

Saya mungkin orang yang pernah beruntung karena pernah bersamanya meskipun dua hari lamanya. Awal mulanya, ia mengunjungi Paroki St. Yohanes Vianey Magepanda, Sikka. Kala itu saya masih duduk di bangku SD kelas enam. Saya tinggal di pastoran bersama beberapa karyawan. Paman saya adalah pastor paroki sudah lebih dahulu pindah ke Nita, sementara saya harus menyelesaikan sekolah di sana.

Datanglah Pater Ceslaus. Kehadirannya mengejutkan kami. Namanya Pastor, kami tak ada alasan untuk menolaknya apalagi tak memberikan tumpangan. Ia memang datang dengan tiba-tiba. Tentu merepotkan karyawan saat itu untuk menjamunya sebagai tamu terhormat.

Postur tubuhnya tinggi. Bagian depan kepalanya botak tapi ia menutupi dengan rambutnya. Bukan karena botak itu yang menyebabkan ia tutupi dengan rambutnya. Memang demikian adanya style sisiran rambutnya.

Sebagai anak kecil, Pastor barat selalu menjadi 'tontotan'. Karena mereka berbeda dengan yang lainnya -- masyarakat atau umat setempat. Saya tak tahu apakah ia memiliki selera humor atau tidak, saat itu dia 'kering-kering' saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline