Lihat ke Halaman Asli

Giorgio Babo Moggi

TERVERIFIKASI

Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

English Day, Belajar Bahasa Inggris atau Belajar tentang Bahasa Inggris?

Diperbarui: 13 Februari 2019   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis dan kawan-kawan di Tropical Museum Townsville (Foto: Dok. Pribadi)

Englih Day bukan sebuah terobosan baru. Di lingkungan sekolah, English Day merupakan program yang sudah lama diterapkan. Namun, English Day menjadi program pemerintah daerah merupakan program yang pertama kali dilaksanakan di republik ini. 

Adalah Provinsi NTT, di bawah kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi, mewajibkan masyarakatnya berbahasa Inggris setiap hari rabu. Terlepas pro dan kontra dari program ini, biarkan perbedaan itu berkembang dan saya percaya pada akhirnya semuanya bermuara pada satu kesepahaman.

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Semua orang tahu itu. Bagaimana bahasa Inggris begitu penting? Semua orang tahu itu.

Menurut penulis, ada dua perspektif pembelajaran bahasa Inggris. Yang pertama adalah belajar bahasa Inggris, yang kedua adalah belajar tentang bahasa Inggris. 

Sadar atau tidak, kebanyakan orang melakukan yang terakhir. Mereka cenderung belajar tentang bahasa Inggris daripada belajar bahasa Inggris.

Belajar tentang bahasa Inggris berarti Anda mempelajari teori bahasa Inggris dalam bahasa daerah. Guru juga menjelaskan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia.

Belajar bahasa Inggris berarti kita belajar bahasa Inggris dalam bahasa Inggris. Itu berarti kita belajar bahasa Inggris tetapi juga kita harus berbicara bahasa Inggris selama belajar - baik siswa dan guru.

Saya sering menemukan di kelas bahasa Inggris, guru mengajar bahasa Inggris kepada siswa dalam bahasa Indonesia, bukan dalam bahasa Inggris. Kondisi ini disebut "belajar tentang bahasa Inggris".

Di masa lalu, saya juga menemukan seorang guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Inggris dalam bahasa Inggris. Ini adalah strategi pembelajaran bahasa yang sebenarnya.

Program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi, "English" pada setiap hari Rabu sebagai perjalanan untuk belajar bahasa Inggris. Ini cara yang praktis. Kita mulai berbicara bahasa Inggris, sementara kita memiliki sedikit pengetahuan tentang Tata Bahasa Inggris.

English Day bukan masalah baru. Di beberapa sekolah telah menerapkan program ini. Guru, siswa dan karyawan "dipaksa" untuk berbicara  Bahasa Inggris selama sehari di sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline