Lihat ke Halaman Asli

Giorgio Babo Moggi

TERVERIFIKASI

Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Ahmad Dhani, Neno Warisman dan Event Organizer Bidang Politik

Diperbarui: 6 Agustus 2016   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Neno Warisman (Foto: Galamedianews.Com)

Siapakah yang mengenal nama-nama berikut ini? Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiyastono, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris Purwasaputra.

Dulu, orang tidak memperhitungkan mereka. Kini, mereka berada di balik nama besar TEMAN AHOK. Kumpulan anak muda yang memiliki komitmen dan soliditas yang memiliki cita-cita luhur. Menjadi sahabat yang berjalan dan berjuang bersama Ahok.

Mereka datang dan hadir di saat yang tepat. Tidak saja sebagai sahabat atau teman Ahok, mereka telah menjadi adik-adik Ahok. Mereka sukses menggalang dukungan untuk Ahok – meskipun Ahok kemudian memutuskan melalui jalur partai. Mereka tidak saja sukses, juga disegani partai politik.

TEMAN AHOK benar-benar sebuah mesin aspirasi di luar jalur politik. Partai-partai politik keder. Arogansi partai politik luluh dan bertekuk lutut. Sebut saja Hanura, Nasdem, Golkar dan mungkin akan menyusul partai politik yang lain.

TEMAN AHOK telah menjadi inspirator bagi rival-rival Ahok, meskipun kehadiran mereka terkesan lamban. Telat. Gamang. Berbeda dengan TEMAN AHOK memiliki konsep dan sistem yang mapan.

Akhir ini-ini muncul berbagai gerakan untuk mendukung para calon Gubernur. Ada Kawan Adhyaksa, Sahabat Sandiaga, Jaklover (pendukung Risma), dan terkini Orang Kita (gerakan mendukung Rizal Ramli-Sandiaga Uno). Mungkin juga akan muncul gerakan-gerakan lain yang mendukung para kandidat yang akan berlaga dalam Pilgub DKI 2017.

Semakin menjamur berbagai gerakan pendukung calon gubernur DKI menciptakan peluang pekerjaan dan profesi baru di DKI. Apalagi gerakan itu dipelopori oleh para artis yang pamornya sedang menurun. Kesan yang tampak di permukaan, mereka bekerja hanya untuk mencari sensasi dan menaikan rating popularitas.

Seorang sahabat kompasianer, Unjak Manjau, memunculkan istilah EO Bidang Politik ketika memberikan komentar tulisan saya yang berjudul Ahmad Dhani dan Multitafsir Gerakan "Orang Kita". Unjak Manjau bisa jadi benar dan yakin dengan ucapannya. Kini politik telah berubah makna dan tujuannya. Semata-mata untuk mencari keuntungan ketika pendapatan dari profesi utama semakin drop.

Hal ini dapat dibaca dari sepak terjang Ahmad Dhani yang mendeklarasikan “Orang Kita” untuk mendukung Rizal Ramli-Sandiaga Uno. Pertanyaan kita, siapakah Ahmad Dani? Dia berasal dari kader partai mana? PDI bukan? PKB bukan? Gerindra juga bukan? Simpatisan partai mungkin iya!

Langkah Ahmad Dani mendahului pimpinan partai. Ia mencuri start memunculkan Rizal Ramli di tengah partai yang lamban respon untuk mencari lawan tangguh menghadapi Ahok. Dengan status dan posisi yang tidak jelas, Ahmad Dhani telah menciptakan profesi dan ladang pekerjaan baru yang ia gandrungi, yakni Event Organizer (EO). Tapi bukan EO Musik, EO bidang politik.

Hampir serupa dengan Ahmad Dhani, Neno Warisan muncul dengan Jaklover-nya. Sebuah gerakan untuk mendatangkan dan memenangkan Risma pada Pilgub DKI 2017. Gerakan yang terkesan lambat dan hanya menjadi batu loncatan popularitas bagi pendirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline