Lihat ke Halaman Asli

Giorgio Babo Moggi

TERVERIFIKASI

Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Canho Pasirua, Pianis Cilik, Asal NTT yang Bakal Tampil di Long Beach California, Amerika Serikat

Diperbarui: 18 Maret 2016   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Canho Pasirua | Pianis Cilik asal Ende, Flores, NTT"][/caption]

Yohanes de Capsetrano Jambru Pasirua lahir pada tanggal 24 November 2004 dari keluarga asal Maukaro, Ende, NTT. Ayah Kristoforus Jambru dan Ibu Ermelinda Ndiki.  Ia memiliki dua adik kandung yaitu Yohanes de Brito Affrettando Pasirua dan Yohanes Accelerando Pasirua.

Ayahnya seorang pemusik. Sejak masa kuliah di Jurusan Tenik Informatika-Fakultas Teknik Universitas Mandira Kupang, ayahnya sering tampil dan mengisi acara  baik di dalam maupun di luar kampus. Selain itu, sang ayah memberikan layanan privat keyboard/piano di Kota Karang. Kepiawaiannya bermain musik keyboard dan organ dan perlatan sejenisnya tidak diragukan lagi.

Talenta Kristo diwarisi secara genetik ke putra sulungnya yang biasa disapa Canho. Pengakuan sang ayah, ketika berjumpa dengan kru Koepang.Com beberapa tahun silam, Canho telah menunjukkan bakat musik sejak balita.

“Ia selalu menggerakan kepala, tangan dan kaki ketika mendengar bunyi musik di rumah.” Tutur Kristo suatu malam pada acara Syukuran Wisudanya di BTN Kolhua.

Tanda-tanda ini menjadi perhatian sang ayah, untuk menarik perhatian si Canho kecil di bidang musik selama masa pendidikannya di Kupang. Selepas kuliah di Kupang, Canho dan keluarga kembali ke Ende. Ayah dan ibunya bekerja di Pemerintah Kabupaten Ende. Ayah berdinas di Dinas Perhubungan, sedangkan ibunya di Sekretariat Daerah.

Meskipun tinggal di kota kecil, Ende, sang ayah terus menumbuhkan semangat bermain musik pada anaknya. Di sela-sela kesibukannya sebagai sebagai abdi negara, Kristo membuka lembaga kursus musik yang diberi nama Affrettando Music Course.

Kehadiran kurus ini, dari sisi bisnis, untuk menjadi sumber pendapatan Kristo meskipun tidak seberapa karena animo masyarakat (anak-anak) yang belajar musik masih rendah. Namun, di atas segala-galanya, keberadaan kursus ini menjadi media penyaluran hobinya di bidang musik, tentu juga untuk mengasah anak-anaknya dalam bidang musik.

Canho belajar musik secara profesional melalui lembaga kursus ketika menginjak usia 3 tahun (November 2007).  Sejak menjadi siswa di Affrettando Music Course, Canho telah mengikuti berbagai ajang konser yang diselenggarakan di Ende dan Maumere.

Selain mengikuti berbagai ajang konser sebagai peserta, Canho terus mengasah kemampuan musikalnya dalam tajuk konser tunggal di beberapa kota. Diantaranya di Ende, 07 November 2014 (usia 10 tahun; Maumere, 19 Desember 2014 (usia 10 tahun); Mbay, 14 Februari 2015 (usi 10 tahun); Ende, 05 April 2015 (usia 10 tahun); dan terakhir di Mataloko, 27 Januari 2016 (berusia 11 tahun).

[caption caption="Canho Pasirua bersama orang tua dan adiknya pada malam usai konser tunggal di Mataloko"]

[/caption]Berbagai ajang di daratan Flores dijejalinya, kemudian Canho pun melirik ajang yang bertaraf internasional. Kesempatan itu datang dengan adanya informasi dari World Champinship of Performing Art (WCOPA) Indonesia sekitar akhir Desember 2015. WCOPA Indonesia menyelenggarakan audisi untuk kejuaraan dunia seni pertunjukan dari peserta seluruh Indonesia yang memiliki bakat di bidang seni pertunjukkan seperti vokal, tarian, musik instrumen, modelling, dan acting.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline