Lihat ke Halaman Asli

Babeh Helmi

TERVERIFIKASI

"Saya Ditegur," kata Dahlan Iskan

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13380905891634832546

13390021471554413941

"Saya ditegur," kata Dahlan Iskan, Menteri BUMN RI di Bundaran HI. "Saya pakai sepatu hasil jerih payah saya sendiri. Dulu semasa kecil saya kemana-mana tidak pakai sepatu. Sekarang sudah bisa beli sepatu, apalagi karena sekarang sudah jadi pejabat, saya pakai sepatu yang bagus. Sepatu buatan Amerika," ujarnya.

"Tapi, dengan buku yang berjudul "Sepatu Dahlan" ini, saya merasa ditegur. Karena itu saya akan buang sepatu ini, dan diganti dengan sepatu buatan dalam negeri." Itulah yang dikatakan Dahlan Iskan di sela-sela peluncuran novel "Sepatu Dahlan" Minggu pagi ini, 27 Mei 2012. Acara ini diselenggarakan di sela-sela Car Free Day, bertempat di samping Grand Indonesia.

[caption id="attachment_190800" align="aligncenter" width="544" caption="Sepatu yang siap dibuang"]

13380910143022855

[/caption]

Setelah itu, Pak Dahlan Iskan mencopot sepatu abu-abunya, dan melemparkan sepasang sepatunya itu ke penonton. Kemudian ia memakai sepatu hitam, dengan sebelumnya menunjukkan ke hadirin kalau, "Ini buatan lokal. Mereknya DI-19. Kenapa 19? Itu adalah landasan kita sebelum beraktifitas, yaitu kalimat basmalah yang terdiri dari 19 huruf. Ucapkan basmalah sebelum melangkah." Huruf DI sendiri adalah Demi Indonesia. (Bukan Dahlan Iskan 2019, ya, Pak? .. :D)

Novel "Sepatu Dahlan" ini adalah bagian pertama dari Trilogi Inspirasi Dahlan Iskan, yang diterbitkan oleh Penerbit Noura Books (PT Mizan Publika) dan ditulis oleh Khrisna Pabichara, yang kerap disapa dengan "Daeng". Lewat akun twitter-nya, @1bichara, beliau kerap membahas tentang pernak-pernik bahasa Indonesia.

Buku setebal 369 halaman ini adalah buku ke-14 yang ditulis oleh Khrisna Pabichara, namun mengerjakan novel ini merupakan hal baru baginya. Daeng mengagumi sosok Dahlan Iskan, karena itu dalam pembuatan novel inspiratif ini, ia melakukan riset, mewawancarai langsung Dahlan Iskan, menginap di rumahnya, bahkan mendatangi lokasi-lokasi yang pernah didatangi Dahlan Iskan.

"Membaca buku ini membuat saya menangis," kata Tina Talisa, presenter TV, salah satu bintang tamu yang bercerita di panggung tentang novel ini. Ia  juga menulis endorsement di novel ini, selain Ary Ginanjar Agustian, yang juga hadir di panggung.

Selain itu, di acara ini juga diselenggarakan pengumpulan sepatu bekas, yang ditukar langsung dengan sepatu yang sama persis yang kini dipakai Dahlan Iskan. Penukar sekaligus penerima sepatu baru ini adalah anak-anak yang didatangkan dari beberapa pelosok Jakarta. Ada lebih dari seribu pasang sepatu yang disediakan di lokasi. Hal ini juga menjadi catatan untuk rekor Indonesia, pengumpulan sepatu bekas.

[caption id="attachment_190802" align="aligncenter" width="544" caption="Beberapa piagam penghargaan dan catatan rekor pengumpulan sepatu bekas"]

1338092200671811491

[/caption]

[caption id="attachment_190803" align="aligncenter" width="544" caption="Tetap sumringah walau berjemur panas matahari"]

1338092243185927992

[/caption]

[caption id="attachment_190804" align="aligncenter" width="544" caption="Khirsna Pabichara"]

1338092269251695316

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline