Lihat ke Halaman Asli

Babeh Helmi

TERVERIFIKASI

Flash Fiction : Di Lampu Merah

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sambil bergegas ke jendela mobil belakang, dia menyubit pantat balita di gendongannya agar menangis lebih keras. Dia semakin kurus, kucel dan legam. Berbeda 180% dengan saat dia jadi biduan di kampungku. Berbeda setelah bandot tua memboyongnya ke kota. Berbeda setelah dia melempar undangan pernikahanku dengannya.

Aku hanya bisa mengintipnya dari kaca spion. Istriku sibuk menyiapkan paspor dan tiket pesawat. Kedua anakku masih asyik menulis status di Blackberrynya.

Hujan mulai turun. Fajar mulai hadir. Lampu merah sudah berganti hijau. Klakson cacimaki mulai riuh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline