Lihat ke Halaman Asli

Babay Suhendri

Babay Suhendri adalah Wirausahawan, Pegiat Sosial dan Akademisi

Belajar dari Castillo "Sang Guru" Presiden

Diperbarui: 21 Juli 2021   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedro Castillo, kandidat presiden untuk partai Peru Libre, berbicara selama kampanye di Lima (Sumber: Bloomberg.com)

Castillo, begitu nama panggilan populernya. Seorang guru SD yang bernama lengkap Jose Pedro Castillo Terrones baru saja dinyatakan memenangi pemilu Peru. Senin (19/7/2021). 

Pengumuman itu disampaikan oleh otoritas tertinggi dewan pemilihan, Jorge Salas Arenas, dalam upacara yang berlangsung secara virtual. Otoritas pemilihan umum di negera itu menyebutkan hasil akhir pemilihan, Castillo memperoleh 8.836.380 suara, atau 50,12%. Sementara itu Keiko Fujimori pesaingnya mengumpulkan 8.792.117 suara, atau 49,87 %.

"Saya menyatakan Jose Pedro Castillo Terrones sebagai Presiden Republik, dan Ibu Dina Ercilia Boluarte Zegarra, Wakil Presiden Pertama Republik," kata Salas.  beritasatu.com

Guru desa tersebut   menjadi pemenang pemilihan presiden Peru setelah penghitungan elektoral terlama di negara itu dalam 40 tahun terakhir. Tak ada yang dapat meramalkan Ia menjadi seperti ini. Lalu siapa sebenarnya Pedro Castillo. Berikut ini ringkasan biografinya diringkas dari wikipedia.com dan berbagai sumber.

Siapa Pedro Castillo?

Presiden terpilih itu bernama Jose Pedro Castillo Terrones. Pria kelahiran  19 Oktober 1969 ini tak pernah menjadi pejabat pemerintah sepanjang hidupnya. Hanya bekerja sebagai guru SD. Dilakukannya selama 25 tahun di San Luis de Puna daerah asalnya, sebuah desa terpencil di Cajamarca. 

Castillo lahir dalam keluarga miskin dari pasangan petani buta huruf di kota Puna, Tacabamba, Provinsi Chota, Cajamarca. Sebuah daerah termiskin di Peru di tengah area tambang terbesar di Amerika Selatan.  

Dia adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya Ireno Castillo lahir di Hacienda yang dikuasai oleh keluarga pemilik tanah, bekerja intensif untuk keluarga tuan tanah bahkan sekedar menjaga sepatu botnya agar tetap bersih. 

Keluarga Ireno menyewa tanah dari tuan tanah. Hingga masa Jenderal Juan Velasco Alvarado mengambil alih kekuasaan dan mendistribusikannya kembali properti dari pemilik tanah kepada petani. Sejak itu, Ayah Castillo pun menerima sebidang tanah yang telah digarapnya.

Masa Kecil Castillo sering harus membagi waktu antara sekolah dengan pekerjaan bertani di rumahnya. Ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan menengahnya di Institut Pedagogis Tinggi Octavio Matta Contreras de Cutervo. Untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi jalur tebing curam selama 2 jam. Mengenakan ponco wol domba jantan dan topi jerami Chotano, dilakukannya setiap hari.

Semasa remaja dan dewasanya Castillo banyak bepergian mencari dana untuk membiayai studinya. Dimulai pada usia dua belas tahun, ia dan ayahnya berjalan 140 kilometer (87 mil) selama dua sampai tiga hari untuk bekerja selama beberapa bulan di perkebunan kopi di wilayah Amazon Peru. Dengan saudara perempuannya, Castillo melakukan perjalanan melalui Amazon untuk bekerja dengan tanaman padi dan menjual es krim untuk membiayai studinya. Di Kota Lima, dia menjual koran dan membersihkan kamar hotel. Ia lakukan hingga memperoleh gelar master dalam Psikologi Pendidikan dari Universitas César Vallejo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline