Study Tour ke Dubai dan Abu Dhabi adalah kesempatan luar biasa untuk belajar langsung tentang tranformasi ekonomi di Dubai. Dubai yang tidak lebih kaya dari Abu Dhabi, dengan ketajaman visi pemimpinnya, Syeikh Mohammed bin Rasyid Al Maktoum, bertransformasi menjadi Kota Masa Depan Dunia yang memposisikan sebagai hub international trade dan menjadi pemain penting dalam perdagang dunia.
A.LANDMARK DUNIA
Pembangunan infrastruktur di Dubai yang berkelas dunia menjadikan pembangunan di Dubai bukan hanya menjadi kebanggaan Dubai atau UAE, tapi juga tercatat sebagai rekor dunia; terbukti di beberapa bangunan infrastuktur terdapat sertifikat Guiness Book of World Record, baik di Burj Khalifa maupun Giant Museum di Dubai Mall.
Beberapa tempat yang kami kunjungi adalah Burj Khalifa yang merupakan bangunan tertinggi di dunia, 828 m, dan menjadi landmark Dubai dan dunia. Menara kebanggaan UAE yang dikunjungi ratusan ribu wisatawan per hari, adalah bukti nyata kemajuan pembangunan di Dubai.
Burj Al Arab yang terletak di pinggir pantai, merupakan hotel Bintang 7 di dunia. Dengan tarif super mahal, tapi tingkat huniannya tetap banyak; menjadi sensasi tersendiri untuk melihatnya. Dan tokoh-tokoh dunia diajak untuk melakukan promosi, salah satunya adalah pertandingan tenis antara Roger Federer dengan Andre Agassi.
B.MALL KE MALL
Sepanjang study tour, tak ada hari tanpa mengunjungi mall. Mulai dari Dubai Mall, Emirates Mall, Marina Mall Abu Dhabi, hingga Dubai Marina Mall. Bahkan hotel tempat menginap pun, Dubai Adress Mall, berada di dalam Dubai Mall yang merupakan mall terbesar di Dubai. Di dalamnya ada Aquarium terbesar indoor di dunia; serta bangunan unik Dubai Waterfall. Di bagian luar, yang berhubungan dengan Burj Khalifa, ada atraksi Dubai Fountain yang dinanti oleh pengunjung, karena mempertunjukan atraksi air mancur yang sangat menarik.
Mall di Dubai tak sekedar tempat belanja, tapi juga tempat berwisata. Di Emirates Mall ada salju dengan suhu stabil -30 celcius, padahal di luar ruangan suhunya bisa mencapai 530 celcius.
Di Ibn Batuta Mall, adalah rangkaian mall yang terdiri dari keunikan negara-negara, karena di dalamnya ada China Court, Persia Court, Egypt Court, India Court, dll.
Di dalam mall pula, pengunjungnya adalah penduduk dunia, karena kita bisa bertemu dengan orang dari berbagai bangsa. Mall-mall di Dubai adalah tempat bagi penduduk dunia untuk belanja dan berwisata; karena itulah banyak merk-merk internasional menjadi tenant di dalamnya.
C.KUNJUNGAN KE ABU DHABI
Hari ini perjalanan menuju Abu Dhabi, ibu kota UAE untuk mengunjungi beberapa tempat seperti Emirates Palace (hotel bintang 7 dan termahal di dunia, selain Burj al Arabi di Dubai), Presidential Palace, Miraj Islamic Center, UAE Heritage Village, Syekh Sayed Grand Mosque, Ferrari World Amusement Park.
Menggunakan bis kecil yang dipandu oleh Mrs Nafisha, orang India yang sudah 28 tahun tinggal di Dubai, perjalan menjadi menyenangkan, karena semua informasi lancar dikomunikasikan kepada kami semua. Sebelum masuk ke Abu Dhabi yang jaraknya 1.45 jam dari Dubai, dijelaskan beberapa hal tentang Dubai yang selama ini belum diketahui, seperti adanya Emirates Macaroni Factory asal Italia, yang mungkin jadi satu2nya pabrik yang berada di Dubai Baru, yang nanti akan dipindahkan ke Jabal Ali, kawasan industri Dubai.
Kawasan Industri Jabal Ali di Dubai juga merupakan Free Industry Zone, dimana warga asing bisa memiliki usaha dengan berbagai kemudahan, dengan syarat memiliki silent partner orang lokal yang akan dibagi saham sebesari 51% : 49%; sehingga kepentingan lokal tetap terjaga.
Salah satu yang istimewa dari kawasan industri di Jabal Ali adalah adanya Pembangkit Listrik yang mensupply Dubai secara keseluruhan dan terutama Ski Dubai yang berada di Emirates Mall. Ski Dubai adalah tempat main ski dengan salju sungguhan, dimana suhunya -3 celcius, sementara udara di luar bisa mencapai 53 celcius. Tentu ini tantangan bagi pemerintah untuk menjamin supply listrik yang tidak terputus sejak didirikannya Ski Dubai tahun 2005.
Sekali-kalinya padam, selama 28 tahun, hanya dalam durasi 5.5 jam saja; setelah itu listrik di Dubai tak pernah mati. Apalagi di 2017, Dubai/UAE akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, yang menjamin supply energi untuk menssupport pasokan energi listrik bagi semua lini industri Dubai dan UAE.
Masuk ke Abu Dhabi, kondisi aspal jalanan mulai berubah, jika jalanan Dubai berwarna abu-abu, maka jalanan Abu Dhabi berwarna coklat. Begitu juga dengan sisi kiri Abu Dhabi, terdapat pagar hijau yang di dalamnya akan dibangun hutan sangat luas. Abu Dhabi berbenah untuk menjadi Kota Terhijau se jazirah Arab. Luar biasa.. kota gurun pasir mengubah dirinya menjadi kota terhijau.
Destinasi pertama adalah Emirates Palace, hotel Bintang 7 terbesar di Dubai dengan bangunan klasik, dan letaknya bersebelahan dengan Presidential Palace; serta berada persis di seberang Ettihad Tower.
Kami tak sempat turun, hanya memutar saja sambil mengambil gambar dari bis. Uniknya, di Abu Dhabi, tidak boleh mengambil foto/gambir sambil berdiri di bus; jika ketahuan CID (ploisi Abu Dhabi) maka akan dipanggil dan didenda 500 dirham. Wah.. kami tak tahu itu. Semoga lain waktu tidak terjadi kesalahan serupa.
-KBRI UAE
Setelah itu kami menemui HE Salman Al Farisi, Duta Besar Indonesia untuk UAE. Disambut hangat khas keramahan Indonesia, kami mendapat wejangan luar biasa dari Pak Dubes, salah satunya soal modal utama menjadi pemimpin nasional, yaitu SINCERITY alias ketulusan.
Di KBRI UAE ini juga, kami ditantang untuk berpidato 1 menit di hadapan Pak Dubes kemudian menjawab pertanyaan yang tak terduga, salah satunya soal kebutuhan teknologi dan kemungkinan untuk memprioritaskan pembangunan desa.
-MARINA MALL for LUNCH
Makan siang di Marina Mall rasanya biasa saja; yang unik, diantara turis dan pendatang, warga asli Abu Dhabi, walaupun sedikit, tapi masih hadir di tengah-tengah masyarakat, dengan baju tradisionalnya; baik laki-laki maupun wanita.
-UAEHERITAGE VILLAGE
Kunjungan ke Dewa Warisan UAE mungkin tak sehebat Dubai Museum, walaupun fungsinya sama, yaitu untuk menunjukkan masa lalu Abu Dhabi dan bagaimana prosesnya bertransformasi. Menguntungkannya, karena lokasinya di pinggir pantai, maka menjadi destinasi yang sangat bagus untuk diabadikan dalam foto.
-SYEKH ZAYED GRAND MOSQUE
Masjid warna putih; dari sisi luas bangunan merupakan mesjid terbesar ke-8 di dunia; jika dilihat dari daya tampung jamaahnya, menjadi mesjid no -3 terbesari di dunia. Sayangnya kami tidak bisa masuk ke mesjid, karena kunjungannya diperketat, ijin kunjungan harusnya tadi siang (katanya begitu). Tapi, cukup puas lah hanya dengan melihat dan mengagumi mesjid agung dan megah itu dari luar.
D.KUNJUNGAN KE DUBAI ECONOMIC DEVELOPMENT
Gedung DED berada di Dubai Lama, sehingga bangunan kantornya masih bangunan lama. Akan tetapi di DED inilah kendali data dan informasi ekonomi Dubai dikelola. Kegiatan seminar dan diskusi kecil dilakukan dengan pembicara dari pihak DED yang memaparkan tentang Ekonomi Dubai dan titik tekannya pada pembangunan Usaha Kecil dan Menengah di Dubai, termasuk di dalamnya adalah pemberian penghargaan bagi para pemuda pelaku usaha.
Di DED disampaikan juga beberapa kunci bagaimana Dubai bisa melepaskan diri dari krisis ekonomi yang parah di tahun 2008; selain data-data makro ekonomi lainnya.
E.KUNJUNGAN KE KHDA
Kunjungan ke KHDA (Knowledge & Human Development Authority) , seperti Dirjen Pendidikan Dubai, memberikan banyak informasi tentang potret pendidikan di Dubai. Dubai adalah hub pendidikan internasional sehingga mengundang banyak universitas internasional membuka cabangnya di Dubai, dan berada di komplek Knowledge Village.
Penyampaian data akurat, menjawab pertanyaan kami tentang eksistensi jati diri masyarakat Dubai yang tidak larut dalam liberalism dan globalisasi pendidikan. Karena KHDA menyampaikan adanya 15 kurikulum pendidikan; 1 kurikulum pendidikan UAE, dan 14 kurikulum pendidikan yang menyesuaikan dengan pendidikan global. Tetap ada kurikulum dasar utama, yaitu Agama Islam, Bahasa Arab, Matematika, Sains dan Teknologi
PEndidikan tingkat lanjut juga menjadi pilihan di Dubai, karena menawarkan kepada para ekspatriat untuk bekerja sambil melanjutkan studinya di Dubai.
F.DRAGON MART
China Town di Dubai, pasar yang berbentuk seperti naga, tak seperti di negara-negara lainnya, seperti dilokalisir di sebuah wilayah yang memadukan antara pasar tradisional China, gudang sekaligus perumahan bagi para pedangan adal China. Dragon Mart menjadi lokasi perdagangan terbesar di luar negeri China. Posisinya tidak hanya sebagai pasar domestic, tapi juga merupakan pasar re-ekspor produk China untuk disupply ke Afrika.
Selain Dragon Mart, kami mengunjungi Golden Saux dan Naif Market, untuk membeli beberapa produk khas Dubai. Sehingga kami tak hanya mengenal mall dan pasar modern, tapi juga Dubai tetap memelihara pasar tradisional.
G.DUBAI YANG AMAN DAN TERTIB
Sebelum sampai di Dubai, kami mendengar bahwa polisi di Dubai menggunakan mobil Lamborgini dan Ferrari sebagai mobil patroli. Tadinya kami berharap bertemu dengan polisi yang menggunakan mobil patroli mewah tersebut, akan tetapi ternyata selama di Dubai, kami tak pernah bertemu dengan polisi; ini menunjukkan Dubai sebagai kota yang aman dan tertib; terbukti, walaupun tidak ada polisi, lalu lintas tetap tertib, bahkan di jalanan, rambu lalu lintas tetap dipatuhi.
H.KUNCI UTAMA KEMAJUAN EKONOMI DUBAI
1.Lokasi yang strategis
Lokasi strategis Dubai yang menghubungkan dunia timur dengan barat, menjadikannya sebagai pilihan hub perdagangan internasional.
2.Stabilitas Politik dan Ekonomi
Dubai yang berbentuk emirates dan tanpa partai politik, menjamin kestabilan ekonomi dan politik. Keterbukaan terhadap system ekonomi liberal dengan paduan system politik emirate, menjadi unik dan berujung pada stabilitas.
3.Sistem Ekonomi yang Bebas dan Terbuka
Tuntutan dunia global, membuat Dubai harus membuka diri terhadap kerjasama dan investasi asing. Kebijakan ekonomi Open Door membuat Dubai membuka seluas-luasnya kerjasama dengan berbagai pihak untuk membangun Dubai sebagai Kota Dunia.
4.Infrastruktur dan Sektor Pelayanan Kelas Dunia
Di Dubai bisa ditemui berbagai gedung megah dan luar biasa, mewakili kemajuan dunia. Gedung tertinggi, hotel termahal, dan pencapaian kelas dunia, ditunjang oleh kualitas pelayanan premium, membuat Dubai menjadi pilihan utama investasi.
5.Struktur Biaya yang Kompetitif
Kebijakan Free Trade Zone, Free Tax adalah kebijakan yang memberikan insentif kepada para investor, sehingga Dubai sangat kompetitif dibanding kota-kota lainnya yang memposisikan diri sebagai hub.
6.Kualitas Kehidupan yang Premium
Kemajuan Dubai juga diimbangi dengan kualitas hidup premium dan lux bagi para penduduk kelas dunia. Dubai menyediakan fasilitas untuk menjalani kehidupan yang diidamkan oleh penduduk dunia dari bangsa apa pun.
7.Jaringan bisnis yang Luas dengan Tradisi Perdagangan Lokal yang Kuat
Dubai menjadi tempat bertemunya para pebisnis dari seluruh dunia, sehingga membuka kemungkinan untuk membangun jaringan bisnis baru di Dubai. Selain itu kebijakan silent partner bagi penduduk asli Dubai, menjadi kunci bagi kemitraan sinergi antara pendatang dengan penduduk local.
8.Performa Perdagangan Internasional yang Baik dan Pencapaian Ekspor dan Re-Export
Walaupun Dubai tidak memiliki kekayaan alam seperti Abu Dhabi atau negara-negara penghasil minyal bumi lainya, akan tetapi dengan keunggulan kompetitif dan investasi pada teknologi, Dubai menjadi kota dengan kemampuan ekspor dan re-eksport yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H