Lihat ke Halaman Asli

Aporisma “Don’t Hold on to Anything Too Firmly”

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jangan berpegang pada sesuatu terlalu berat. Orang bodoh adalah orang yang keras kepala, dan orang yang keras kepala adalah orang yang bodoh, dan semakin keliru pertimbangan mereka semakin kuat mereka berpegang pada rasa pertimbangan tersebut. Sekalipun apabila anda benar, sebaliknyalah apabila memiliki sikap yang longgar: orang akan mengakui kebenaran anda dan mengagumi sikap tegang anda. Sikap fanatik lebih merugikan daripada ramah terhadap orang lain. Orang lebih dianggap primitif dengan kefanatisannya daripada membela kebenarannya. Ada kepala-kepala batu yang sulit untuk diyakinkan, dan keras kepalanya tak tertolong lagi. Jika sikap keras kepala ini tidak bisa dihilangkan maka mereka akan menjadi orang bodoh selamanya.

Don't hold on to anything too firmly. Fools are stubborn, and the stubborn are fools, and the more erroneous their judgment is, the more they hold on to it. Even when you are right, it is good to make concessions : people will recognize you were right but admire your courtesy. More is lost through holding on than can be won by defeating others. One defends not truth but rudeness. There are heads of iron, difficult to convince, hopelessly obstinate. When whim meets stubbornness, they bond forever into foolishness. Be firm in will, not in judgment. There are exceptional cases, of course, when one shouldn't give in twice: once in judgment and once in execution.

(The Art of Worldly Wisdom, 2003: 225)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline