Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Pantas Tunda Pencapresan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: www.merdeka.com

Malam ini Rabu (15/1) MetroTv mewawancarai beberapa orang dari warga Jakarta terkait Gubernur DKI, Jokowi dengan masalah banjir. Semua yang diwawancara sepakat untuk memberi kesempatan kepada Jokowi dan menaruh kepercayaan dan harapan untuk menuntaskan banjir Jakarta. "Dia kan masih baru, berilah dia kesempatan" kurang lebih itu komentar seorang mahasiswi ketika menilai Jokowi dengan masalah banjir Jakarta. "Dia itu gak pernah bohongin rakyat, sulit cari pemimpin seperti dia" kata seorang bapak tua yang tanya kru MetroTv. Dari wawancara ini jelas sekali, warga Jakarta menaruh harapan penuh kepada Gubernur Joko Widodo untuk menuntaskan banjir. Walau banjir seperti ini sudah untuk kedua kalinya terjadi dimasa kepemimpinannya. Sehingga banyak pihak juga yang mempertanyakan kinerja Jokowi selama ini. “Terbukti blusukannya percuma. Gimana mau mengurus Indonesia kalau mau mengurus Jakarta saja tidak bisa,” kata Ruhut Sitompul, seperti yang dikutip dari lensaindonesia.com. Terbebas dari kritikan Ruhut itu, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, akankah harapan dari warga Jakarta yang tercermin dari wawancara MetroTv tadi akan terwujud, mengingat Jokowi digadangkan sebagai capres 2014? Apakah nasib warga Jakarta akan sama seperti nasib warga Solo yang ditinggal Jokowi "di tengah jalan."? Mari kita lihat permasalahan yang terjadi di ibukota Jakarta sekarang. Saya rasa seluruh warga Jakarta sepakat, tolak ukur sukses atau tidaknya Gubernur DKI Jakarta saat ini terletak kepada kemampuannya menuntaskan macet dan banjir di Jakarta. Nah terkait kinerja Jokowi-Ahok sejauh ini bisa kita lihat, faktanya banjir masih melanda ibukota. Ini adalah sebuah kegagalan, itu kalau masa kerja Gubernur DKI hanya 2 tahun. Tapi ternyata dalam sumpah jabatan masa kerja Gubernur DKI untuk 5 tahun, artinya masih ada waktu 3 tahun bagi Jokowi untuk membuktikan, apakah dirinya sukses menyelesaikan permasalahan Jakarta sesuai janji-janjinya ketika kampanye dulu atau tidak. Saya yakin warga Jakarta akan kecewa dengan Jokowi kalau ia maju sebagai capres untuk 2014 nanti. Karena kinerjanya masih minim, memasuki tahun kedua kinerjanya lebih banyak dalam tatanan konsep yang membutuhkan waktu beberapa tahun lagi untuk merealisasikannya. Disinilah Jokowi diuji. Sampai dimana kesungguhan dirinya dalam memperbaiki ibukota. Sehingga kabar yang menyebutkan dirinya menjadikan DKI-1 sebagai batu lompatan ke RI-1 tidak terbukti. Toh, Jokowi masih berusia muda untuk usia seorang pemimpin, akan lebih hebat lagi menurut saya kalau ia serius menuntaskan kinerjanya di Jakarta dan mencapreskan diri di tahun 2019. Ini akan terlihat lebih natural. Ia sudah bisa diukur kesuksesannya, sehingga rakyat pun tak ragu lagi memilihnya sebagai RI-1. Tapi kalau yang terjadi adalah Jokowi dipaksakan capres di 2014 ini di tengah tumpukan PR Jakarta yang harus ia tuntaskan, maka saya yakin, warga ibukota akan banyak yang kecewa. Namun...ini namun. Biasanya rakyat kita punya penyakit yang namanya lupa. Tidak menutup kemungkinan usai masa-masa banjir ini berakhir, Jokowi yang dinilai belum tuntas tugasnya itu "dikampanyekan" lagi oleh media sebagai capres. Dan warga Jakarta-pun lupa, bahwa tugas dia belum tuntas untuk Jakarta. Dan baru sadar lagi ketika Januari 2015 nanti, ketika (semoga tidak-pen) guyuran hujan kembali menghasilkan banjir seperti di tahun-tahun sebelumnya. Atau ketika macet masih saja terjadi dan banyak proyek-proyek MRT yang terbengkelai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline