KESEHATAN merupakan modal terpenting di dalam membangun bangsa. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya melaksanakan berbagai program pembangunan jika para pelaksana teknis pembangunan (dalam hal ini para pemuda) dalam kondisi yang tidak sehat. Kesehatan itu sendiri meliputi dua komponen penting, yakni kesehatan psikis (jiwa) dan kesehatan fisik (raga).
Oleh karena itu, ke dua komponen kesehatan ini harus diperhatikan dengan seksama sejak anak-anak masih berusia dini. Jiwa generasi muda harus selalu diisi dengan nilai-nilai agama dan pendidikan. Sementara tubuhnya, juga diisi dengan nutrisi yang baik agar dapat tumbuh menjadi generasi muda yang kuat dan sehat.
Kesehatan fisik dan mental merupakan fondasi penting agar generasi muda dapat tumbuh serta berkembang secara maksimal, dan bersiap diri menjawab tantangan zaman.
Namun faktanya, berbagai studi mengindikasikan terjadinya pergeseran gaya hidup yang cenderung merugikan kesehatan di kalangan generasi muda belakangan ini.
Maraknya aktivitas digital, pola makan cepat saji, hingga kurangnya interaksi dan olahraga adalah beberapa tren gaya hidup generasi muda yang patut mendapatkan perhatian. Salah satu tantangan terbesar adalah mudahnya mengakses makanan junk food
Meningkatnya aktivitas digital bukan hanya masalah pola makan. Generasi muda sering salah menggunakan gadget. Mereka seringkali tidak memperhatikan kesehatan mereka dan hanya menghabiskan waktu untuk bermain game online dan bermain media sosial.
Akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang menggunakan media sosial. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya aplikasi sosial media yang menarik perhatian remaja. Berdasarkan data dari katadata.co.id, pada tahun 2023 yang lalu, penggunaan aplikasi pada gadget yang paling banyak di mainkan adalah aplikasi Instagram.
Pada generasi muda saat ini aplikasi yang sangat melekat dengan dirinya adalah Instagram dan Tiktok. Sebagai generasi muda, kami juga mengakui hal tersebut. Penggunaan teknologi dan media sosial berlebihan juga mengurangi aktivitas fisik generasi muda.
Beberapa penyebab generasi muda tidak menerapkan pola hidup sehat adalah karena pola hidup mereka yang sibuk terutama penuh dengan tugas dan aktivitas untuk mencapai tujuan dan mencapai kesuksesan di berbagai bidang.
Selain itu, ketergantungan pada teknologi dan gaya hidup digital menyebabkan generasi muda lebih cenderung menghabiskan waktu di depan layar daripada bergerak secara fisik. Kurangnya edukasi tentang pentingnya kesehatan dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi.
Norma budaya yang mengecilkan pentingnya kesehatan atau bahkan mempromosikan kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, juga dapat menjadi penghambat dalam mengadopsi gaya hidup sehat. Semua faktor ini bersama-sama menyebabkan generasi muda cenderung tidak mengikuti pola gaya hidup sehat secara konsisten.