Lihat ke Halaman Asli

Faatihah Az Zahra

Mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Menjaga Kebugaran dan Kesehatan Selama Kuliah Online

Diperbarui: 21 Juni 2021   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi Covid -- 19 yang melanda Indonesia mulai tahun 2020 di bulan Maret belum berhenti hingga tahun 2021. Semua kegitan baik pekerjaan maupun kegiatan belajar terhambat karena kejadian ini. Semua orang terkena dampak dari peristiwa ini yang menyebabkan banyak orang mau tidak mau bekerja di rumah/work from home (WFH) dan belajar di rumah atau kuliah online dengan mengandalkan teknologi yang sudah canggih dari smartphone, laptop, atau komputer. Di tahun 2021 ini, banyak orang sudah tidak tahan dengan kuliah online tetapi beberapa dari mereka mulai nyaman dengan kegiatan belajar secara online. Namun, apakah kalian tahu ada dampak yang negatif dari kuliah online atau kuliah secara daring?

Selama pandemi Covid -- 19, resiko terjadinya overweight atau obesitas meningkat dikarenakan kegiatan yang hampir semuanya dilakukan secara online di rumah. Hal ini disebabkan karena banyak orang menjadi jarang melakukan aktivitas fisik yang cukup atau malas berolahraga. Malasnya beraktivitas fisik dan berolahraga ini termasuk sedentary lifestyle. Apa itu sedentary lifestyle?

Sedentary lifestyle merupakan gaya hidup di mana kita tidak banyak melakukan gerakan atau aktivitas. Kegiatan yang termasuk sedentary lifestyle adalah kegiatan yang banyak duduk atau berbaring. Di saat masa pandemi Covid -- 19, kegiatan belajar pun dilakukan dengan duduk atau berbaring karena dilakukan secara online di rumah. Oleh karena itu, tubuh dapat menjadi tidak bugar dan rasa malas pun dapat meningkat. Hal yang dapat dilakukan ketika masa kuliah online untuk mencukupi aktivitas harian dan mencegah ketidakbugaran tubuh adalah dengan meningkatkan aktivitas kita di rumah. Selain olahraga, kita bisa melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, berkebun, mencuci piring, dan kegiatan lainnya yang sudah dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).

Disamping butuhnya aktivitas yang cukup, kita juga perlu asupan makanan dengan gizi yang seimbang seperti panduan dari Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang dapat kalian akses di internet untuk anjuran asupan makanan yang lengkap terdiri dari sumber karbohidrat, sumber protein hewani dan nabati, serta sumber vitamin dan mineral yang bisa kita dapat dari sayur dan buah. Kita juga perlu membatasi asupan lemak/minyak agar tidak menumpuk di dalam tubuh, membatasi asupan garam dan gula, serta perlunya konsumsi air putih minimal 8 gelas dalam sehari. Di dalam PGS pun kita dianjurkan untuk rajin mencuci tangan dan memantau berat badan. Dengan menerapkan PGS kita dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh terlebih di masa pandemi Covid -- 19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline