Lihat ke Halaman Asli

Firman Fathulrohman

Guru Informatika SMA Islam Nurul Fikri

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model PjBL Melalui Media Pembelajaran Kahoot

Diperbarui: 7 November 2023   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah landasan bagi perkembangan masyarakat. Motivasi belajar siswa merupakan unsur kunci dalam meningkatkan hasil pendidikan. Dalam konteks PPL PPG Daljab, saya ingin berbagi praktik baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode Project-Based Learning (PjBL) dan menggunakan platform pembelajaran Kahoot. Situasi ini merupakan respon terhadap kondisi di mana siswa kurang termotivasi, dan metode pembelajaran konvensional kurang inovatif. Tulisan ini menguraikan latar belakang masalah, tantangan yang dihadapi, tindakan yang diambil, serta refleksi atas hasil dan dampak praktik baik ini.

Latar Belakang Masalah
Di dunia pendidikan, motivasi belajar siswa adalah unsur kunci yang mempengaruhi hasil belajar mereka. Namun, masalah utama yang telah diidentifikasi adalah kurangnya semangat siswa dalam belajar. Hasil eksplorasi penyebab masalah ini mengungkapkan bahwa ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor internal termasuk pemahaman siswa terhadap tujuan belajar mereka dan kemampuan mereka untuk memahami materi pelajaran. Faktor eksternal melibatkan peran guru dalam menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan memberikan penghargaan kepada siswa atas usaha positif mereka. Orang tua juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa.

Masalah kedua adalah kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran oleh guru. Metode pembelajaran tradisional seperti ceramah masih mendominasi, meskipun ada bukti bahwa metode tersebut tidak efektif dalam mendorong partisipasi siswa. Para ahli pendidikan menekankan pentingnya metode pembelajaran yang menarik, interaktif, dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


Pentingnya Berbagi Praktik Baik
Praktik baik dalam mengatasi masalah-masalah ini sangat penting untuk dibagikan. Pertama, metode pembelajaran yang inovatif dan motivasi siswa adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan berbagi praktik baik dalam memotivasi siswa, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan produktif.
Peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab mencakup:


1. Memahami Praktik Baik: Mahasiswa PPG harus memahami praktik baik dalam memotivasi siswa dan menggunakan metode pembelajaran inovatif. Mereka harus menjadi agen perubahan yang memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya faktor-faktor ini dalam pendidikan.
2. Menerapkan Praktik Baik: Mahasiswa PPG harus mengaplikasikan praktik baik ini dalam konteks kelas dengan cara mencoba berbagai metode pembelajaran inovatif dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung motivasi siswa.
3. Berbagi Praktik Baik: Mahasiswa PPG memiliki peran penting dalam berbagi praktik baik dengan rekan-rekan guru lainnya. Mereka bisa menjadi agen perubahan dalam sekolah dan komunitas mereka dengan membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam memotivasi siswa, berkolaborasi dengan orang tua, dan menggunakan metode inovatif. Dengan demikian, praktik baik ini bukan hanya relevan untuk mahasiswa PPG Daljab, tetapi juga menjadi fondasi yang kuat dalam memajukan kualitas pendidikan dan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan siswa.

Mencapai tujuan untuk membagikan praktik baik dalam motivasi siswa dan penggunaan metode pembelajaran inovatif melibatkan sejumlah tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dan pihak-pihak yang terlibat:

1. Tantangan dalam Motivasi Siswa:
   - Siswa: Beberapa siswa mungkin memiliki motivasi yang rendah atau menghadapi masalah pribadi yang mempengaruhi semangat mereka untuk belajar.
   - Guru: Menciptakan metode pembelajaran yang mampu memotivasi siswa dengan berbagai tingkat kemampuan dan minat adalah tantangan. Guru perlu mengenali perbedaan individual siswa.

2. Tantangan dalam Penggunaan Metode Pembelajaran Inovatif:
   - Guru: Guru mungkin terjebak dalam rutinitas menggunakan metode konvensional karena kenyamanan atau kebiasaan. Menerapkan metode pembelajaran inovatif memerlukan waktu, pelatihan, dan dukungan.
Semua pihak yang terlibat, termasuk siswa, guru, orang tua, mahasiswa PPG, kepala sekolah, dan pemerintah, memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengatasi tantangan-tantangan ini. Mencapai tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan motivasi siswa memerlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat.

Tantangan yang dihadapi dalam kasus ini adalah motivasi siswa yang kurang semangat dalam belajar dan penggunaan metode pembelajaran guru yang masih terbatas pada metode ceramah. Berikut langkah-langkah dan strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut:

1. Motivasi Siswa yang Kurang Semangat dalam Belajar:
   - Strategi:
     - Meningkatkan penggunaan metode pembelajaran yang menarik.
     - Mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
     - Memberikan apresiasi usaha siswa.
     - Menggunakan media pembelajaran menarik seperti kahoot

   - Proses:
     - Guru menggunakna model pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, seperti Project-Based Learning.
     - Memotivasi siswa dengan memberikan penghargaan atau pujian atas prestasi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline