Lihat ke Halaman Asli

Azzatunnabila

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2019, Universitas Negeri Jakarta

Penggunaan Instagram dalam Membangun Citra Diri pada Remaja

Diperbarui: 9 Desember 2021   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Wirda Azzatunnabila (1405619072)

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2019, FIS, UNJ.

Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya banyak menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Media sosial menjadi media komunikasi online yang bisa membangun suatu hubungan interpersonal karena bisa menjadi penghubung orang-orang dari seluruh dunia. Pengguna media sosial banyak yang berasal dari usia remaja -- dewasa awal dan berdasarkan penelitian Alvara Research Center pada tahun 2014 penggunan paling tinggi berada direntang usia 15-34 tahun.

Penggunaan media sosial instagram banyak digemari oleh kalangan pemuda karena di platform tersebut mereka bisa bebas mengekspresikan berbagai hal yang ingin mereka bagi di instagram tanpa dibatas jarak dan waktu dengan follower. Instagram memiliki sistem di mana penggunanya bebas mengunggah foto atau video sebagai alat komunikasi, sehingga mereka bisa menciptakan galeri pribadi yang bebas dikunjungi oleh follower mereka.

Instagram juga menciptakan berbagai fitur yang bisa membuat individu bisa melakukan citra diri dengan foto yang ia unggah dan tagar, sehingga memungkinkan pengguna lain yang mencari tagar tersebut bisa melihat fotonya. Hal ini yang membuat instagram bisa menjadi media komunikasi masyarakat tanpa harus mengenal satu sama lain.

Citra diri adalah gambaran diri sendiri dalam bentuk yang sanagt halus dan abstrak, sehingga lebih bersifat global dan bisa menjadi salah satu kartu identitas diri untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Citra diri menurut Maltz adalah konsep yang dimiliki individu atas pilihannya sebagai individu sendiri. Ini merupakan produk dari pengalaman masa lalu, kesuksesan dan kegagalan, penghinaan dan penghargaan, dan reaksi orang lain terhadap diri individu.

Citra diri menjadi cara untuk mengenal seseorang, sehingga bisa menimbulkan perspektif baru pada individu. Hal ini yang membuat media sosial berubah fungsi yang awalnya berfungsi sebagai interaksi antar individu menjadi media citra diri yang efektif. Karena seringkali citra diri tersebut bukan berasal dari tuntutan masyarakat, tetapi individu yang berusaha keras untuk memenuhi ekspetasi yang sesuai dengan keinginan individu. Hal ini yang disbeut dengan real self (citra diri yang sebenarnya) dan ideal self (citra diri yang diinginkan). Citra diri yang ditampilkan oleh individu akan berdampak pada bagaimana masyarakat akan merespon hal ini.

Meskipun citra diri digolongkan menjadi dua, yaitu citra diri positif (percaya diri, menghargai diri sendiri) dan citra diri negatif (rendah diri, sombong). Nmaun, masih banyak yang mengasumsikan citra diri itu hal yang negatif karena mereka hanya menampilakan apa yang menurut mereka baik dan pantas untuk ditampilkan di masyarakat karena perlakuan yang diterima akan sebanding dengan citra diri yang ditampikan oleh individu.

Hal ini yang membuat penggunaan instagram bergeser yang awalnya menjadi media komunikasi menjadi media citra diri yang efektif, tetapi terdapat perbedaan apa yang ditampikan di instagram dengan kehidupan asli pengguna sehingga menimbulkan fenomena dramaturgi.  

Penggunaan instagram yang populer dan lebih banyak menawarkan fitur-fitur terbaru, seperti instastory, feed, atau reels membuat masyarakat lebih tertarik untuk menggunakannya untuk menampilkan citra diri di masyarakat. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk mengedit foto atau video dengan baik, sehingga bisa mendapatkan feedback berupa like atau komen dari follower. Fitur closefriend, dimana hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat aktivitas seseorang, sehingga membuktikan bahwa individu akan lebih terbuka dalam menampilkan citra diri dia yang sebenarnya dengan orang-orang yang ia percaya.

Erving Goffman dalam Dramaturgi menjelaskan bahwa terdapat situasi drama, dimana individu diilustrasikan berada dipanggung dan mereka berinteraksi dengan orang-orang sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Hal ini yang membuat makna interaksi sosial dan drama sama dengan kehidupan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline