Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Nuklir dan Dampaknya Terhadap Keseimbangan Kekuasaan di Asia Timur

Diperbarui: 6 September 2024   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia telah memusatkan perhatian pada Semenanjung Korea untuk waktu yang cukup lama, terutama karena ambisi nuklir Korea Utara yang semakin meningkat. Ancaman nuklir negara tersebut menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan kekuatan di Asia Timur selain mempengaruhi hubungan diplomatik di kawasan tersebut. Wilayah ini tidak stabil akibat pengembangan senjata nuklir oleh Korea Utara, yang mungkin berdampak pada perdamaian dan keamanan internasional.

Sejarah aspirasi nuklir Korea Utara 

Sejak tahun 1980-an, program nuklir Korea Utara telah berkembang di tengah kritik yang signifikan dari komunitas internasional. Negara ini telah melakukan beberapa uji coba nuklir yang telah meningkatkan ketegangan regional dan memicu kritik dari AS, China, Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara lainnya. Korea Utara mempertahankan persenjataan nuklirnya meskipun menghadapi sanksi internasional yang berat, dengan alasan bahwa negara tersebut memerlukan senjata ini untuk melindungi diri dari ancaman luar.

Tatanan keamanan global juga berada dalam risiko akibat senjata nuklir Korea Utara, selain dari tetangga-tetangganya yang dekat. Senjata nuklir di Semenanjung Korea telah menciptakan ketidakseimbangan kekuatan yang memicu kekhawatiran bahwa sengketa regional dapat berubah menjadi urusan internasional.

Konsekuensi bagi Keseimbangan Kekuasaan di Asia Timur 

1.Ketidakpastian Terlokalisasi 

Ketegangan di Asia Timur meningkat akibat aspirasi nuklir Korea Utara. Jepang dan negara-negara lain menganggap kemampuan rudal jarak jauh Korea Utara, yang berpotensi mencapai wilayah mereka, sebagai ancaman. Negara-negara ini terpaksa oleh keadaan untuk meningkatkan kapasitas pertahanan mereka, yang mungkin termasuk memperluas jaringan pertahanan rudal mereka.

Selain itu, persenjataan nuklir Korea Utara memaksa Jepang dan Korea Selatan untuk semakin bergantung pada perlindungan AS. Akibatnya, jejak militer AS di daerah tersebut semakin berkembang, yang mungkin menyebabkan China membalas dengan cara yang negatif. Ini bisa memicu perlombaan senjata yang lebih luas di Asia Timur.

2.Posisi Tiongkok dalam Keseimbangan Kekuasaan 

China, yang secara geografis dan historis dekat dengan Korea Utara, sangat penting untuk menjaga stabilitas regional. Beijing menentang Pyongyang mengembangkan senjata nuklir, tetapi juga ragu untuk memberikan tekanan terlalu besar pada negara tersebut karena khawatir hal ini dapat menyebabkan jatuhnya rezim Korea Utara, yang kemudian dapat menimbulkan masalah pengungsi dan mengurangi pengaruh China di Semenanjung Korea.

Masalah nuklir ini semakin meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Sementara AS dan sekutunya menyerukan lebih banyak kekuatan untuk menghentikan program nuklir Korea Utara, China biasanya berusaha menjaga keadaan tetap seperti semula di Semenanjung Korea. Ini memperumit situasi dan meningkatkan ketegangan dalam hubungan AS-Tiongkok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline