Lihat ke Halaman Asli

Jalan Menuju Debat Capres: Antara Obama dan Romney

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat kandidat presiden AS terbagi dalam tiga babak. Dimulai sejak tanggal 3 Oktober kemudian disusul tanggal 11, 16, 22 Oktober 2012. Lokasi tersebar, tajuk debat beragam, moderator juga tak sama. Sesi Debat pertama diselenggarakan di Universitas Denver tanggal 3 Oktober pukul 7:00 PM waktu setempat, sama dengan 4 Oktober pukul 8:00 AM waktu Jakarta. Di debat yang dimoderatori Jim Lehrer, pembawa berita PBS, Obama vs Romney akan saling adu visi dan misi mengenai kondisi dan arah kebijakan domestik Amerika. Dapat diprediksi arena debat bakal dimanfaatkan masing-masing kandidat untuk meraup momentum —membuat kontras sebisa mungkin visi-misi mereka dengan cara menyerang visi-misi milik kandidat lain. Manfaat debat tersebut khususnya bakal diincar oleh Mitt Romney, yang menurut beberapa survei terakhir dukungan masyarakat AS yang dimilikinya berbeda tipis, lebih sedikit, dengan yang dihimpun kandidat petahana Presiden Obama. Disisi lain, gaya debat Obama mungkin akan diwarnai dengan gaya berbicara ekstra hati-hati agar citra nya tetap terawat.

Mengikuti pemilu presiden AS dari waktu ke waktu memang menarik. Dari segi sejarah, kedewasaan demokrasi mengundang rasa ingin tahu sebagian kalangan melihat bagaimana pemimpin poltik AS menyelesaikan masalah domestik dan global kontemporer. Kedua, Presiden AS sebagai negara superpower memiliki potensi besar, positif dan negatif, yang dapat ditularkan ke iklim interaksi dunia internasional, sehingga faktor figur, faktor ‘siapa’ yang (akan) memimpin AS menjadi pertanyaan banyak pihak.

Kembali ke topik tulisan debat capres AS, berikut beberapa fakta dan data yang dapat dijadikan pembelajaran awal bagi yang ingin mengikuti perkembangan pemilihan presiden AS. Data dibawah penulis himpun dari berbagai sumber. Teman-teman dapat memanfaatkan pembaca yang ingin mencari ‘alasan lebih awal’ mengenai sikap dua kandidat capres AS pada acara debat esok pagi (waktu Jakarta). sikap kandidat yang mungkin besok memunculkan pertanyaan buat sebagian kita, kenapa Obama begini-kenapa Romney begitu.


  1. Obama menyatakan pendapat, kemenangan pemilu kali ini akan penting buat dirinya pribadi dan Partai Demokrat. Karena ia meyakini setelah empat tahun kerja keras, perekonomian AS akan kembali segar, dan ia tak ingin Romney mengklaim untuk keberhasilan tersebut.
  2. Kemanangan Pemilu bagi Obama juga dinilai tim kampanyenya akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat AS. Karena ketegangan kontestasi politik antar Obama (pribadi) dengan politisi Republik akan berkurang drastis, kalau bukan tidak akan terjadi. Pernyataan tim kampanye Obama, saya kutip versi inggris : “My expectation is that after the election, now that it turns out the goal of beating Obama doesn’t make much sense because I’m not running again, that we can start getting some cooperation again.”
  3. Pengamat Politik AS memprediksi, Romney akan memanfaatkan tajuk debat kebijakan domestik sebagai alat untuk mencari momentum. Romney ditengarai bakal menyerang ketiadaan pemahaman Obama tentang ekonomi dan ketiadaan pengalaman bisnis yang dimiliki lawannya.
  4. Dengan situasi dua kandidat beridiri saling berhadapan, Obama tidak bisa lagi menolak debat mengenai topik yang ia hindari selama ini, seperti bantuan stimulus bagi beberapa sektor ekonomi AS dan kontroversi UU reformasi jaminan kesehatan.
  5. Negara Bagian Ohio telah membuka kesempatan lebih awal masyarkatnya memberikan hak suara, Ohio jadi rebutan dua partai, terutama partai Republik karena dalam sejarahnya tidak ada Kandidat Presiden Partai Republik kalah di Ohio dan akan menduduki gedung putih.di atas kertas hasil survei terbaru Obama memimpin Ohio.
  6. Dikalangan pemilih mengambang, Obama menghimpun 49% dukungan sedangkan Romney membuntuti di 46%. Survei ini memiliki margin eror 3%, yang jika saja 3% milik Romney maka jumlahnya impas. Obama belum aman.
  7. Pemetaan dukungan dari faktor ras dan suku, 95% warga amerika kulit hitam mendukung Obama vs 3% mendukung Romney. 7 dari 10 warga AS keturunan Latin mendukung Obama, 50% kaum perempuan mendukung Obama vs 40% mendukung Romney.
  8. Romney mendapat dukungan lebih banyak daripada Obama karena sumbangan warga kulit putih, 54% vs 41%, Kaum tua 52% vs 43% , 51% masyarakat pinggiran kota mendukung Romney vs 45%, dan 48% kaum laki-laki mendukung Romney vs 45%.
  9. Dari survei tersebut juga tampak posisi Obama yang masih dapat disalip, dua penyumbang terbesar dukungan kelompok Latin dan Pemilih Muda, dinilai semakin kurang tertarik untuk terlibat dalam pemilu kali ini ketimbang pemilu 2008 lalu.
  10. Angin segar untuk Obama datang dari isu ekonomi. 57% masyarakat AS mengaku puas dengan kondisi ekonomi sekarang ketimbang 39% yang berpendapat ekonomi AS belum pulih.
  11. 4 dari 10 masyarakat AS mengatakan kebijakan negara telah berada di jalur yang benar. Dimana jumlah yang mengatakan itu adalah yang tertinggi sejak survei terakhir dengan pertanyaan yang sama dilakukan, Juni 2009.
  12. Pemetaan dukungan berdasarkan isu atau fokus masalah, Obama unggul lebih banyak ketimbang Romney. 53% mengatakan Obama lebih memperhatikan nasib kelas menengah, ketimbang 34% yang memilih Romney pada isu tersebut.
  13. 48% mengaku puas dengan cara pemerintahan Obama menangani krisis timur tengah vs 32% yang tak puas.
  14. Obama dinilai sukses mengatasi imigran AS oleh 45% ketimbang 31% yang menilai sebaliknya.
  15. Di isu kesehatan 48% mendukung vs 36%
  16. Kemampuan Obama menangani kebijakan luar negeri, 46% menilai baik vs 40% sebaliknya
  17. Kemampuan Obama dalam kebijakan pajak, 46% puas vs 41% sebaliknya.
  18. Disisi lain dukungan untuk Romney lebih unggul dalam isu seputar ekonomi. Kemampuan Romney memangkas defisit anggaran federal didukung 43% masyarakat 34% lebih percaya pada Obama. Dan dalam isu kemampuan kandidat dalam mengatasi ancaman ekonomi Cina terhadap ekonomi AS 45% melihat Romney memiliki kemampuan itu, 37% mengatakan sebaliknya, dan berharap pada Obama.

Data statistik dan hasil survei diatas mungkin tidak melulu berbanding lurus dengan apa yang terjadi di arena debat besok, dan mungkin pula prediksi bisa meleset, karena dinamika dan kemungkinan pertukaran posisi antara Romney dan Obama masih sangat mungkin terjadi, melihat kedua kandidat menyimpan kelemahan dibeberapa titik.



Bagi teman-teman pembaca yang merasa perlu dan tertarik menyaksikan debat capres AS, situs Youtube menyediakan fasilitas streaming di kanal Politik nya. Silahkan teman-teman simak esok pagi di sini https://www.youtube.com/politics



bagaimana menurut teman-teman pembaca, apakah Obama berkemungkinan menerima empat tahun tambahan? atau justru Romney yang berkesempatan menjadi presiden AS ke 45?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline