Lihat ke Halaman Asli

Aku Menyesal Tidak Shalat Subuh Berjama'ah, Bunda!

Diperbarui: 27 Desember 2023   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh Azzam Devin Razaki

Kami memanggilnya Zico. Seorang remaja yang tinggal di penjara suci atau biasa dikenal orang "asrama".

Panjul, Edo dan Roni merupakan nama yang selalu menemaninya baik dikala sedih maupun senang.

Dia memiliki rambut yang sangat panjang. Saking panjang rambutnya, Dia selalu menjadi buronan atau incaran Bang Cepe, satpam sekolahnya.

"Oi Zico, besok ada colak massal!. Teriak Panjul kepada Zico yang sedang mandi.

Setelah mandi, Zico pun langsung menemui Panjul ke kamar.

"yang bener njul?! Masa ada colak lagi sih, perasaan baru Senin kemarin diperiksa". Dia memastikan informasi dari Panjul.

"Kata bang Cepe sih tadi, besok ada colak massal pakai mesin pangkas". Jawab Panjul kepada Zico.

Keesokan harinya, Zico mencari cara agar tidak masuk sekolah, karena ia takut rambutnya dicolak habis-habisan oleh bang Cepe.

"Gimana caranya nih Do biar gua gak kenak colak massal". Tanya Zico. "Gampang itu mah, tinggal diving aja, jawab Edo. "Gua coba aja dulu ya, siapa tahu berhasil", balas Zico.

Pada waktu subuh, keesokan harinya...
"Waktu tinggal 5 menit lagi, bagi yang tidak ke mushalla tahu saja akibatnya", ucap pak Giant menggunakan mic.
"Ron! Diving kita Ron", mengajak Roni untuk tidak ke mushalla.
"Ayolah, aku lagi pengen turu". Balas Roni lalu mereka berdua terkapar di atas kasur. Setelah semua orang pergi ke mushalla, pak Giant memeriksa siapa saja yang tidak pergi ke mushalla.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline