Lihat ke Halaman Asli

Azzam Islan

Aku adalah sedih dan Senang dalam bentuk kata

Jokpin adalah Isi kepalaku

Diperbarui: 27 April 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joko Pinurbo, Sumber: Times Indonesia

Pak tua itu selalu berisik di kepalaku dengan celotehan " Tuhan yang merdu, dengan kicau burung di kepalanya"

Pak tua itu selalu menulis ironi kematian bagi tubuh yang tak tentram dan ingin pergi dengan santai, ketika ia sedang mencintai tubuhnya di dalam kitab khong-guan.

Pak tua itu penuh larik skena dimana ada hujan berteduh di bawah alis dan senja berlabu di mata yang merona.

Pak tua itu mondar-mandir di kepalaku, kata terakhirnya sebelum ia menelepon Tuhan; adalah aku sudah cukup menulis karena kata sudah semakin besar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline