Di dalam waktu yang berputar aku adalah jarum yang hampir patah..
Tubuhku hangus, disengat masa...
Di perkarangan waktu, aku berdiam di sela-sela detik yang memudar. Menit-menit, Jam-jam berhamburan meninggalkan aku.
Aku berdoa tanpa tangan, mengelus sejadah tanpa jidad, tapi inginku banyak seluas samudera.
Di alam cita-cita aku hanya penulis bukan pewaris; maafkan aku ibu mertua, aku bukan berseragam, aku hanya sastrawan yang tak jutawan
Di sela-sela kebingungan aku menelusuri tundra; mencari makna kekayaan.
Sampai jumpa besok di ujung waktu khayalan antara aku, kamu dan si buah hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H