Alya aku ingin bersamamu di ruang tunggu tanpa ada orang lain yang mengantri di belakangmu.
Di dalam ruang tunggu itu ada Jam dinding yang tidak berdetak.
Aku duduk di sampingmu, kamu duduk di sampingku.
Kita berdua saling menatap bola mata yang penuh curiga.
Tetua memanggil namamu dulu, lalu namaku seraya mejabat dan mengucap janji.
Dari ruang tunggu itu kita menjadi Resmi di Catatan Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H