Lihat ke Halaman Asli

Azzahra Tsabithania

Mahasiswi uin Bandung

Pencinta Seblak? Cobain Seblak Daerah Manisi, Bandung! Dijamin Ketagihan!

Diperbarui: 17 Desember 2022   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia memiliki jutaan kuliner yang menggugah selera salah satu khas kuliner yang sangat populer dan disukai Gen z . pasti udah ga asing banget sama makanan khas jawa barat ini, yups kerupuk rebus yang yang dibumbui cikur dan disajikan dengan kuah pedas atau yang biasa disebut dengan seblak.

 Seblak mulai populer sekitar tahun 2000an yang berasal dari Cianjur yang sudah ada sebelum jaman kemerdekaan di wilayah parahyangan . Seblak Cianjur kala itu tercipta sebagai makanan alternatif bagi masyarakat dengan ekonomi lemah.

Mengutip berbagai sumber, ada orang yang berpendapat bahwa kerupuk basah yang direbus ini bukanlah poin utamanya, melainkan bumbu kencur yang gurih. Kerupuk hanyalah topping tambahan saja.

Beberapa sumber menyebut bahwa seblak berasal dari Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah. Di Sumpiuh, seblak sudah ada sejak tahun 1940-an.

Hanya saja, seblak bukanlah seblak di Sumpiuh. Seblak Sumpiuh bernama krupuk godog. Karena kerupuk udang yang dipakai tidak digoreng melainkan digodog atau direbus, maka krupuk godog juga punya sensasi kenyal seperti seblak.

Selain di Sumpiuh, Seblak mulai populer sekitar tahun 2000an yang berasal dari Cianjur yang sudah ada sebelum jaman kemerdekaan di wilayah parahyangan . Seblak Cianjur kala itu tercipta sebagai makanan alternatif bagi masyarakat dengan ekonomi lemah.

 Namun Seblak kini menjadi makanan jajanan jalanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat. Seiring berkembangnya tren jajanan tradisional dan kaki lima, seblak tidak hanya disajikan dengan toping biasa di gerobak. Seblak berkembang menjadi makanan yang modern dan berhasil menarik perhatian. Makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan juga kemasan penjualan.

Nah , bagi kamu yang tinggal di daerah bandung khusus nya untuk mahasiswa UIN sunan gunung djati bandung pasti udah ga asing banget sama daerah manisi , yang terkenal dengan banyaknya anak kos dan jajanan dimana-dimana.

 Bagi anak Manisi pasti udah ga asing lagi dengan kantin fitri yang didirikan oleh ibu komariah dan bapak agus. Dari hasil observasi yang telah di lakukan, kantin fitri ini kantin yang memiliki minat yang sangat banyak bagi kalangan mahasiswa loh! Kok bisa ? apa ciri khas nya ?

Kantin fitri ini sudah berdiri sejak tahun 1997 , namun ibu komariah beserta suaminya membuka bisnis awal ini dengan warung nasi atau warteg . tahun 2020 ketika pandemi ovid- 19 mulai menyebar , ibu komariah dan suami memutuskan untuk tutup warung selama kurang lebih setengah tahun.

Setelah pandemi covid-19 berakhir, ibu komariah memutuskan untuk membuka kembali usahanya dengan ditambah varian seblak . Seblak ini lah yang membuat kantin fitri makin terkenal dengan rasa khasnya. Dengan harga 10.000 dengan lima toping bebas dan bumbu yang melimpah, cocok banget buat kamu yang digundah lapar abis ngampus atau nemenin kamu pas cuaca lagi hujan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline