Lihat ke Halaman Asli

Azzahra Diana Salsabil Hidayat

Mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Airlangga

Waspadai Baby Blues Syndrome di Masa Pandemi, Cegah Sebelum Terlambat!

Diperbarui: 28 Juni 2022   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun belakangan ini, marak istilah “Baby Blues”. Pasca melahirkan, begitu banyak ibu muda, tak hanya di Indonesia saja melainkan di seluruh dunia yang mengalami kondisi ini dan lantas jadi murung, merasa sedih, putus asa bahkan menangis sampai berhari-hari dan mengabaikan bayinya.

Apalagi di masa pandemi ini kondisi mengharuskan orang-orang mengisolasi diri sehingga membuat ruang gerak ibu makin terbatas. Hal tersebut juga meningkatkan peluang bagi ibu untuk mengalami baby blues syndrome loh! 

Baby Blues Syndrome dapat menyerang siapa saja. Tak hanya ibu-ibu muda yang tinggal di daerah pedalaman, tapi juga para ibu muda yang tinggal di kota-kota besar.

Sebenarnya, apa sih definisi “Baby Blues” itu dan seperti apa gejala dari kondisi ini? Yuk, baca selengkapnya di artikel berikut ini.

Sejak bulan Desember 2019, kita sudah dihadapkan pada kenyataan yang sangat menyedihkan, jutaan nyawa melayang diakibatkan persebaran infeksi SARS-CoV 2 yang semakin tidak terkendali. Indonesia sendiri terkonfirmasi terpapar covid-19 pada awal tahun 2020. 

Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak perubahan yang terjadi pada sektor kehidupan. Diantaranya sektor perekonomian, pendidikan, dan kesehatan.

Sejak virus ini masuk ke Indonesia, pemerintah telah membuat beragam kebijakan sebagai upaya menangani sektor-sektor yang terdampak virus Covid-19. 

Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama pemerintah yakni sektor kesehatan. Namun, berbagai kebijakan dan solusi penanganan tersebut juga belum sepenuhnya mampu membawa penyedia layanan kesehatan siap dalam menangani pandemi Covid-19.

Dampak morbiditas dan sosial ekonomi yang substansial telah mengharuskan semua negara di berbagai belahan bumi untuk merancang langkah-langkah strategis, efektif, dan efisien, termasuk penguncian nasional, penutupan perbatasan, hingga penerapan social distancing. 

Dampak tersebut juga akan mempengaruhi dari berbagai bidang serta masalah kesehatan mental bagi masyarakat, salah satunya pada kesehatan mental ibu postpastrum.

Pada ibu umumnya, melahirkan sang buah hati yang telah lama dinanti pada saat ibu mengandung ialah suatu moment sangat istimewa dimana ibu bisa memeluk, menimang buah hati secara langsung yang dulunya hanya bisa melihat lewat USG, tentunya sebagai keluarga khususnya ibu akan menyambut kehadiran buah hati dengan mengucap syukur, penuh senyuman dan tangisan bahagia karena hadirnya akan mempengaruhi semangat hidupnya dan memberikan dampak positif bagi dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline