Lihat ke Halaman Asli

AZZAHRA DEWANTI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Analisis Komprehensif Faktor Internal dan Eksternal Melemahnya Organisasi PGRI

Diperbarui: 18 Juli 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://tangerangupdate.com

          Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan organisasi profesi guru terbesar di Indonesia. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mempersatukan seluruh guru di Indonesia dan memperjuangkan nasib serta hak kesejahteraan mereka. Organisasi PGRI memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Organisasi PGRI lahir dalam suasana revolusi kemerdekaan Indonesia. Saat itu, para guru merasa perlu membentuk wadah persatuan untuk mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan memajukan dalam aspek pedidikan sebab saat masa penjajahan kolonial menuntut ilmu pendidikan sangat sulit.

     Organisasi PGRI resmi didirikan pada tanggal 25 November 1945, beberapa bulan pasca kemerdekaan Indonesia. Pada mulanya, kongres pertama Organisasi PGRI diadakan di Surakarta pada tanggal 24-25 November 1945 yang dalam pertemuan kongres pertama tersebut disepakati untuk pementukan organisasi guru dengan skala nasional. Beberapa tokoh yang berperan penting dalam pendirian Organisasi PGRI antara lain : Amin Singgih, Abdoel Soekur, dan Soetejo Hardjowirogo.

     Pada awalnya, Organisasi PGRI bertujuan untuk mempersatukan organisasi-organisasi guru yang masih bersifat kedaerahan dan mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Seiring waktu, Organisasi PGRI berkembang menjadi organisasi profesi guru yang besar dan berpengaruh di Indonesia. Organisasi ini aktif dalam memperjuangkan hak-hak guru dan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Organisasi PGRI juga  sering terlibat dalam diskusi dan perumusan kebijakan pendidikan nasional, menjadi mitra pemerintah dalam pengembangan sistem pendidikan Indonesia. Dibalik banyaknya peran Organisasi PGRI dalamKependidikan, tentunya banyak hambatan dan kelemahan yang dirasakan, diantaranya : 

     (Faktor Internal)

  • Penurunan Partisipasi Aktif Anggota 

     Penurunan partisipasi aktif anggota PGRI ditandai dengan berkurangnya keterlibatan guru-guru dalam berbagai kegiatan organisasi. Menurunnya Tingkat kehadiran dalam berbagai pertemuan baik itu pelatihan maupun seminar. Serta minimnya inisiatif dan kontribusi terhadap program yang dirancang dalam organisasi. Sehingga menyebabkan melemahnya organisasi PGRI sebab dalam menyuarakan hak dan aspirasi hal utama yang perlu ada ialah dukungan dan partisipasi aktif anggots. Organisasi PGRI kehilangan kekuatan internal kolektifnya dalam menyuarakan aspirasi guru dalam menghadapi pendidikan yang kontemporer dan mempertahankan relevansinya sebagai organisasi profesi yang berpengaruh di tengah perubahan pendidikan Indonesia yang semakin kompleks dan dinamis.

  • Keterbatasan Inovasi Program Pengembangan Profesionalitas Guru

     Kurangnya inovasi dalam pembuatan program di tubuh PGRI telah menjadi faktor internal yang krusial dalam melemahnya organisasi ini, di mana ketidakmampuan untuk merancang dan mengimplementasikan program-program yang  relevan, dan menarik bagi anggotanya terutama generasi guru muda yang baru bergabung menjdi anggota PGRI. Sehingga mengakibatkan stagnasi dalam pengembangan profesional, menurunnya minat partisipasi anggota dalam kegiatan organisasi, serta gagalnya organisasi PGRI dalam merespon secara efektif terhadap perubahan cepat dalam lanskap pendidikan modern, seperti digitalisasi, metode pengajaran kontemporer, dan tuntutan keterampilan abad 21, yang pada gilirannya menyebabkan Organisasi PGRI kehilangan daya tariknya sebagai wadah yang mampu memfasilitasi pertumbuhan dan adaptasi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan kontemporer, sehingga berdampak pada menurunnya relevansi dan pengaruh organisasi ini di mata anggotanya sendiri maupun dalam konteks yang lebih luas di dunia pendidikan Indonesia.

  • Lemahnya Komunikasi Antara Pengurus Pusat dan Daerah

      Kesenjangan informasi dan koordinasi dalam penyebaran informasi mengakibatkan ketidakselarasan kebijakan, program, dan implementasinya di berbagai tingkatan. Sehingga menimbulkan miskomunikasi dan kebingungan di kalangan anggota PGRI. Ketidakefektifan dalam menyampaikan aspirasi dari akar rumput ke pusat pengambilan keputusan, serta keterlambatan dalam merespon isu-isu lokal yang sebenarnya adalah masalah krusial. Sehingga berdampak pada penurunan Tingkat kepercayaan anggota terhadap kemampuan organisasi dalam mewakili kepentingan mereka dan secara bertahap mengikis kohesi internal serta kekuatan kolektif organisasi PGRI sebagai wadah pemersatu guru-guru di seluruh Indonesia.

     (Faktor Eksternal)

  • Perubahan Kebijakan Pendidikan

     Perubahan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang sering terjadi dan terkadang tidak terprediksi telah menjadi faktor eksternal signifikan yang berkontribusi pada melemahnya organisasi PGRI, dimana seringnya perubahan dalam sistem pendidikan nasional, kurikulum, standar kompetensi guru, serta regulasi terkait kesejahteraan dan pengembangan karir pendidik tidak hanya menuntut organisasi PGRI untuk terus-menerus beradaptasi dan merevisi strategi organisasinya, tetapi juga menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di kalangan anggotanya, sehingga mengakibatkan organisasi PGRI kesulitan dalam mempertahankan konsistensi advokasi, mengalami kendala dalam menyusun program jangka panjang yang efektif, serta menghadapi tantangan dalam memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan kebijakan pendidikan, yang pada akhirnya mengurangi efektivitas organisasi PGRI dalam memperjuangkan kepentingan para guru dan mempengaruhi arah kebijakan pendidikan nasional secara substansial.

  • Digitalisasi Pendidikan

     Digitalisasi pendidikan yang berlangsung dengan cepat menjadi faktor eksternal yang signifikan dalam melemahnya organisasi PGRI, di mana transformasi teknologi ini tidak hanya mengubah cara belajar-mengajar secara mendasar (fundamental), tetapi juga menciptakan kesenjangan digital di antara anggota PGRI. Sehingga organisasi ini menghadapi tantangan besar dalam mengadaptasi program-programnya, memperbarui metode pelatihan dan pengembangan profesional guru, serta mempertahankan relevansinya di era digital yang mengakibatkan organisasi PGRI kesulitan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya yang semakin beragam dan kompleks dalam hal kompetensi teknologi, mengalami penurunan efektivitas dalam menyediakan dukungan yang relevan bagi guru-guru dalam menghadapi tuntutan pembelajaran berbasis teknologi, serta menghadapi risiko kehilangan peran sentralnya sebagai sumber utama pengembangan profesional guru, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya daya tarik dan pengaruh PGRI di kalangan pendidik modern yang semakin terbiasa mencari sumber daya dan jaringan profesional melalui platform digital di luar organisasi tradisional.

  • Munculnya Organisasi Guru Alternatif

     Munculnya organisasi profesi guru alternatif telah menjadi faktor eksternal yang signifikan dalam melemahnya organisasi PGRI, dimana kehadiran asosiasi-asosiasi baru ini tidak hanya menciptakan persaingan langsung dalam menarik dan mempertahankan anggota, tetapi juga menawarkan program-program inovatif, pendekatan yang lebih segar, dan fokus yang lebih spesifik pada bidang atau jenjang pendidikan tertentu, sehingga mengakibatkan terjadinya fragmentasi dalam komunitas guru yang sebelumnya cenderung bersatu di bawah naungan organisasi PGRI, mengurangi basis keanggotaan dan sumber daya organisasi PGRI, serta menantang posisi organisasi PGRI sebagai suara tunggal dan dominan dalam mewakili kepentingan guru di Indonesia  yang pada gilirannya memaksa organisasi PGRI untuk menghadapi dilema antara mempertahankan pendekatan tradisionalnya atau melakukan transformasi radikal guna mempertahankan relevansi dan daya tariknya di tengah lanskap organisasi profesi guru yang semakin beragam dan kompetitif




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline