Lihat ke Halaman Asli

Az Zahra Putri

Mahasiswa Universitas Jember

Brain Drain Menjadi Brain Gain serta Keterkaitannya terhadap Ekonomi Indonesia

Diperbarui: 22 Maret 2023   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Brain drain atau migrasi akademik merupakan salah satu fenomena di mana sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi seperti ilmuwan, analis, cendekiawan, atau tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi meninggalkan negara asal mereka untuk berkerja ataupun kesempatan belajar yang lebih baik di luar negeri. Indonesia mengenal fenomena brain drain diperkirakan sejak tahun 1980 dan meningkat pesat pada tahun 1990, hal ini adanya faktor pendorong ketika Habibie yang saat itu mengirimkan remaja -- remaja yang memiliki potensial ke luar negeri.

Pada saat itu juga Amerika mengalami masa kejayaan ekonomi yang mana Amerika bersedia untuk memberikan upah atau gaji yang tinggi serta berbagai macam tunjangan intensif berupa green card  kepada pekerja imigran yang memiliki prestasi. Selain itu, Amerika juga memiliki kebijakan untuk meningkatkan anggaran bagi kampus -- kampus. Hal inilah yang menjadi salah satu dari beberapa faktor mahasiswa yang tertarik untuk belajar di luar negeri.

Fenomena ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi negara yang dapat dikatakan telah kehilangan individu yang terampil dan berpendidikan tinggi tersebut. Dalam konteks Indonesia, fenomena ini dapat diidentifikasikan dalam dua  bidang utama. yaitu dalam sektor pendidikan dan sektor industri (ekonomi). Dalam sektor pendidikan, fenomena brain drain terjadi ketika guru, dosen serta peneliti terbaik meninggalkan Indonesia untuk bekerja atau menempuh pendidikan di negara lain. Dampak negatif dari fenomena ini yaitu dapat mengurangi kualitas pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya, faktor yang paling sering kita jumpai yaitu dari segi faktor ekonomi atau sektor industri. Fenomena brain drain dapat terjadi ketika individu sangat terampil dan berpendidikan tinggi meninggalkan Indonesia untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri. Dampak negatif dari kasus ini yaitu buruknya kemajuan industri Indonesia dikarenakan negara kehilangan tenaga kerja yang ahli dan kompeten serta kurangnya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk teknologi. Sehingga Indonesia sebagai negara berkembang kesulitan untuk dapat seimbang dalam urusan teknologi dengan negara lain.

Dampak dari munculnya fenomena ini terhadap ekonomi Indonesia yaitu timbulnya kerugian Indonesia yang cukup besar dalam segi sumber daya manusianya. Mengapa demikian? Dikarenakan umumya lembaga luar negeri menerima sumber saya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi dan merupakan sumber daya manusia yang berkualitas. 

Dengan demikian adanya peristiwa brain drain ini dapat mempengaruhi manusia yang berkualifikasi tinggi untuk mencari kehidupan yang lebih ke negara yang lebih maju sehingga dapat menjadikan negara maju semakin maju, sedangkan negara berkembang hanya stuck disitu saja dan untuk berkembang lebih cepat pun akan dibutuhkan waktu yang lama.  

Jika bicara dalam jangka pendek, dampak negatif dari fenomena brain drain dapat terlihat dalam bentuk hilangnya modal manusia terbaik Indonesia serta hilangnya sumber daya manusia yang dapat menjadi pemimpin pengembangan industri dan tekonologi. Dalam jangka panjang, dampak negatif dapat lebih signifikan serta dapat  memperparah serta menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.

Namun, hal ini bukan berarti fenomena brain drain tidak memiliki dampak positif. Namun, seiring dengan perkembangan paham kapitalisme, merkantalisme semakin ditinggalkan. Kapitalisme menganggap sistem ekonomi haruslah menguntungkan indvidu, serta peran negara yang tidak lagi sebagai pelaku ekonomi akan tetapi memberikan jaminan kepada tiap-tiap individu untuk mendapatkan kekayaan. 

Perkembangan kapitalisme inilah yang kemudian mempengaruhi kehidupan ekonomi dunia pada saat ini, di mana negara hanya berperan dalam mengeluarkan kebijakan dan memberikan jaminan keamanan bagi tiap-tiap individu. Langkah-langkah ini dapat meliputi investasi dalam pendidikan dan pelatihan, memperbaiki kondisi kerja dan penghasilan untuk tenaga kerja terampil, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.

Untuk mendukung pembangunan Indonesia, banyak negara yang menggunakan strategi brain drain menjadi brian gain. Secara umum pengertian brain gain yaitu suatu keutungan atau manfaat yang diperoleh ole suatu negara di berbagai macam dunia. Brain gain juga dapat merujuk pada manfaat yang diperoleh ole suatu negara ketika pendidikan, pelatihan, serta pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara sefektif sehingga dapat mendorong tumbuhkan  sumber daya manusia atau tengara kerja yang trampil, inovatif, terdidik yang dapat meningkatkan perkembangan kemajuan ekonomi juga keadaan sosial dalam suatu negara tersebut.

Agar strategi tersebut berjalan dengan lancar, hal mendasar yaitu tentang bagaimana cara mengembangkan kebijakan. Kita dapat mengambil contoh seperti kebijakan dalam segi penilitian dan pengembangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline