Kegiatan di bidang industri dan bisnis merupakan salah satu pendorong berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini disebabkan karena beragam kebutuhan konsumen dihasilkan dari kegiatan tersebut, salah satu contohnya adalah pasar swalayan. Pasar swalayan adalah suatu organisasi perdagangan eceran yang menawarkan berbagai macam produk yang mendalam kepada konsumen. di mana produk yang ditawarkan meliputi makanan, minuman, peralatan dan perlengkapan rumah tangga, peralatan listrik, peralatan bayi, obat-obatan, kosmetik, aksesoris dan lain-lain, yang selanjutnya tentu saja membuat pasar swalayan mempunyai magnet tersendiri bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Di Indonesia terdapat berbagai pasar swalayan, diantaranya adalah lima pasar swalayan terkemuka yaitu Hypermart, Carrefour, Hero Group, Giant, dan Lotte Mart. Pengakuan itu didapat karena kelima pasar swalayan tersebut sangat memperhatikan harga jual, mutu dan kualitas produk, kebersihan hingga kenyamanan untuk para pelanggannya dan kemudian terbentuklah sebuah pasar swalayan yang mampu dikenal dan diingat oleh konsumen hanya dengan melihat atau mendengar sesuatu yang berkaitan dengan merek tersebut. Dan perlu diingat kembali, pencapaian yang diperoleh oleh kelima merek pasar swalayan terkemuka diatas tidak luput dari kinerja manajer yang ada didalamnya.
Namun belakangan ini, tersebar berita tentang penutupan pasar swalayan dari salah satu kelima merek terkemuka tersebut. Giant Supermarket, menjadi merek besar yang menyerah pada keadaan dan secara resmi tutup pada bulan Juli 2021. Lalu apa penyebab Gaint tutup? Apakah kesalahan terdapat pada manajemen perusahaan atau tumbangnya bisnis ini akibat dari pandemi yang tidak berkesudahan?
Di tahun 2019, Gaint telah membagikan penurunan kinerja keuangan akibat dari berkurangnya minat konsumen terhadap pasar swalayan yang digelajai dengan adanya penutupan enam gerai Gaint di beberapa wilayah Indonesia (Pratama, 2021; Sidik, 2021; Sugianto, 2019). Kemudian di tahun 2020, manajemen PT Hero Supermarket Tbk kembali melakukan penutupan beberapa gerai Gaint (CCN Indonesia, 2021). Alasan penutupan gerai ini karena selama pandemi covid-19, operasional gerai terganggu sehingga kinerja keungan semakin menurun. Untuk itu, perlu dilakukan penyusutan. Penyusutan gerai dilakukan sebagai wujud menjalankan taktik jangka panjang sehingga kedepannya operasional perusahaan bisa berjalan dengan efesien. Sampai pada akhirnya, manajemen PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan untuk menutup seluruh gerai Gaint secara permanen pada bulan Juli 2021.
Keputusan yang diambil oleh manajemen PT Hero Supermarket Tbk pasti telah dipertimbangkan secara matang. Penutupan dilakukan karena Gaint sudah tidak bisa berkontribusi lagi sehingga jika dilanjutkan akan menggerogoti perusahaan secara keseluruhan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa penutupan seluruh gerai Gaint secara permanen ini dikarenakan oleh ketidakmapuan Gaint untuk bersaing dan diperparah dengan adanya pandemi covid-19.
Referensi
Pertiwi, Dian, Alvianita Gunawan Putri. (2021). Analisis Prediksi Financial Distress Dengan Menggunakan Model ALtman Z-Score Pada Perusahaan Ritel Tahun 2018-2020. Jurnal keunis (keuangan dan bisnis), Vol. 9, Hlm. 132-144
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H