Lihat ke Halaman Asli

Azzahra

Mahasiswa

Implementasi Pancasila Sila Pertama Toleransi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Diperbarui: 12 Januari 2023   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis : Az-Zahra (31602200033), Prodi Teknik Industri, FTI, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang


Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H. (Dosen FH UNISSULA)

Kita hidup di negara yang memiliki banyak macam perbedaan antara lain perbedaan suku, budaya, ras, bahasa, adat istiadat dan agama. Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak sekali perbedaan dan kekayaan budaya yang membuat negara ini istimewa dengan perbedaannya. Sebagai rakyat Indonesia kita harus hidup berdampingan dengan saling menghormati dan bertoleransi antar sesama, bukan saling menjatuhkan siapa yang paling terbaik. Kita berhak memilih apa yang menurut kita sudah baik. Perbedaan tersebut harus menjadi sumber kekuatan kita hidup secara berdampingan dan menerima keberagaman perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sering kita sebut dengan toleransi. Toleransi tercemin dalam Pancasila sila pertama, bagaimana kita harus memepercayai Tuhan dan wajib mengimaninya. Namun, kita tidak boleh memkasakan kehendak orang lain agar mereka menganut kepercayaan yang kita percayai mereka harus memilih dengan hati mereka.

Bahkan saat ini masih banyak tercatat kasus intoleransi di Indonesia yang membuat kericuhan antar umat beragama contohnya terdapat kasus perusakan tempat beribadah, larangan beribadah dan mendirikan tempat ibadah dan juga terjadi kerusakan atribut keagaamaan yang masih terjadi di Indonesia. Sikap toleransi sangat penting di Indonesia karena Indonesia adalah negara dengan berbagai perbedaan jika terjadi sikap intoleransi dari rakyat Indonesia, maka bisa mengancam persatuan berbangsa dan bernegara dan tidak mencerminkan sikap Pancasila yang bagaimana Pancasila adalah ideologi bangsa. Adapun beberapa contoh sikap toleransi dalam bernegara :

  • Menghargai agama yang dianut oleh orang lain
  • Membantu sesame tanpa harus membeda-bedakan
  • Tidak melarang seseorang beribadah sesuai kepercayaan yang dianutnya
  • Tidak merusak tempat ibadah
  • Menghargai pendapat serta keputusan orang lain
  • Tidak menghina Ras, suku, bahasa, budaya, adat istiadat, dan agama orang lain.
  • Berteman tanpa membeda-bedakan SARA
  • Dan tidak boleh menghina ras, suku, agama orang lain.

Pada dasarnya negara kita pun mengatur tentang toleransi yang terdapat di Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi " (1)Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu." Pada pasal tersebut menjelaskan bahwa toleransi harus dijalankan di negara kita untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama supaya kita bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai. Serta Undang-Undang Dasar 1945 pasal bermakna juga bahwa negara kita mutlak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Bertoleransi pun dijelaskan dalam ayat Al-qur'an surah Al-Hujurah ayat:13 yang berarti :

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal," (QS. Al-Hujurat [49]: 13).

Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kita untuk saling menghargai dan menghormati antar umat berbangsa dan beraga karena sesungguhnya orang yang bertoleransi adalah orang yang takwa dan mulia.

Dan ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang toleransi  diantaranya adalah Hadist Riwayat Ahmad yang berarti :

"Telah menceritakan kepada kami Waki, dari Abu Hilal, dari Bakar, dari Abu Zar [Al-Ghifari] yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda kepadanya: 'Perhatikanlah, sesungguhnya kebaikanmu bukan karena kamu dari kulit merah dan tidak pula dari kulit hitam, melainkan kamu beroleh keutamaan karena takwa kepada Allah SWT," (H.R. Ahmad).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline