Lihat ke Halaman Asli

Sistem Fotobioreaktor Dilengkapi Pemantauan Konsentrasi CO2 dari Kabut Asap pada Model Kebakaran Lahan Gambut

Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lahan gambut yang dimiliki Indonesia cukup luas dan sering menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan kabut asap. Kabut asap mengandung senyawa berbahaya yaitu karbon dioksida (CO2). Salah satu upaya mereduksi kandungan CO2 menggunakan sistem fotobioreaktor mikroalga Chlorella vulgaris. Penelitian ini membuat sistem fotobioreaktor dilengkapi pemantauan konsentrasi emisi CO2 dari kabut asap ruangan. Fotobioreaktor dilengkapi sensor MQ-135 untuk mendeteksi konsentrasi CO2 dan sensor LM35 untuk mengetahui perubahan suhu pada ruangan. Suhu pada ruangan diatur pada rentang 25 ºC - 30 ºC sesuai dengan habitat hidupnya mikroalga. Data keluaran dari sensor diproses oleh Arduino Uno R3. Hasil pengukuran konsentrasi CO2 dan suhu ditampilkan pada LCD I2C dalam satuan ppm dan ºC.  Penelitian ini menggunakan variasi sumber cahaya berupa LED merah, hijau, biru dan cahaya matahari. Hasil dari penelitian didapatkan lampu LED biru berperan lebih aktif untuk meningkatkan kemampuan mikroalga mereduksi emisi CO2 di dalam ruangan. Sistem fotobioreaktor yang menggunakan mikroalga Chlorella vulgaris mampu mereduksi konsentrasi CO2 yang dihasilkan dari kabut asap pada model kebakaran lahan gambut sebesar 655,08 ppm turun menjadi 620,47 ppm dalam rentang waktu 1 hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline