Lihat ke Halaman Asli

Azzah HauraZayanti

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hikmah Puasa Ramadhan

Diperbarui: 8 Juli 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokumen pribadi

Ibadah Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh semua umat Islam pada bulan Ramadhan. Dalam konsep Islam, Ibadah Puasa memiliki makna yang mulia dan dibalaskan dengan pahala yang besar. Puasa bukan hanya menahan diri dari rasa haus dan lapar dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, dalam melaksanakan ibadah puasa memiliki banyak hikmah dan makna bagi umat Islam yang melaksanakannya. Puasa adalah bentuk perwujudan dari pengorbanan dan pengendalian diri yang mengajarkan kesabaran, kedisiplinan, dan ketekunan. Dalam menahan hawa nafsu dan keinginan duniawi, umat Islam dapat merasakan pahit manisnya kehidupan serta mengasah  ketakwaan kepada Allah.Berpuasa merupakan cara tepat untuk mendidik manusia, terutama pada zaman modern supaya dapat membiasakan diri untuk tetap berbuat baik tanpa diawasi oleh orang lain karena yang mengawasi langsung adalah Allah. Hal ini melatih manusia untuk menyadari bahwa setiap perbuatan yang dilakukannya selalu dalam pengawasan Allah. Konsep berpuasa inilah yang dinamakan ihsan, yaitu suatu bentuk keyakinan terhadap Allah SWT yang letaknya ada di dalam hati manusia.

Hikmah utama puasa adalah untuk secara terus menerus menghidupkan keislaman seseorang. Puasa mengingatkan manusia dalam jangka waktu yang panjang, sekali dalam setiap tahun selama satu bulan secara berulang. Maka dari itu, diharapkan agar puasa dapat menanamkan kesadaran keislaman seseorang secara lebih kokoh dan mendalam, sehingga cukup memiliki daya tahan untuk bulan-bulan berikutnya. Puasa dapat secara terus menerus menyegarkan keyakinan atas kemutlakan kedaulatan Tuhannya, Allah SWT, yang merupakan satu-satunya penguasa jagat raya. Sebab tidak mungkin seseorang akan siap untuk menyerah pada disiplin puasa yang ketat dan keras itu, melainkan jika orang tersebut memiliki keyakinan yang benar terhadap kemutlakan kedaulatan Allah SWT, sehingga karenanya ia harus menyerahkan kemerdekaan pribadi kepada-Nya, rela mematuhi dan menyesuaikan pola hidupnya dengan petunjuk dan kehendak Allah SWT (Musbikin, 2007).

Hikmah puasa dalam menumbuhkan dan memantapkan kepekaan sosial merupakan bagian yang integral dari takwa. Sedangkan takwa menjadi tujuan substansial dari pelaksanaan ibadah puasa. Ini berarti bahwa seseorang yang mengklaim bertakwa kepada Allah SWT otomatis harus mempunyai kepedulian sosial sebagai simbol dari kebersamaan, kesatuan dan persatuan (ukhuwah) antar sesama kaum muslimin yang memang diperintahkan oleh Allah SWT (Musbikin, 2007).

Orang berpuasa harus benar-benar konsisten terhadap aturan atau ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, jelas bahwa puasa melatih atau menerapkan kedisiplinan yang sangat ketat. Dan kedisiplinan yang semacam ini, diakui atau tidak, merupakan kunci bagi keberhasilan perjuangan seseorang, masyarakat dan negara, baik di bidang material maupun spiritual. Tegasnya kedisiplinan mutlak diperlukan dalam kehidupan ini agar aktivitas pembangunan dapat mencapai hasil yang maksimal, sesuai dengan apa yang dicita-citakan (Musbikin, 2007). Puasa mengajarkan dan mendidik manusia untuk memiliki sifat jujur. Artinya, orang yang berpuasa dituntut untuk selalu mempertahankan serta menjunjung tinggi kejujuran, orang yang berpuasa dilarang berdusta, berbicara jelek, berkhianat dan semacamnya. Melalui cara ini, diharapkan dapat membentuk individu yang memiliki karakter yang berlandaskan kejujuran.

Sains dan ilmu kesehatan modern membuktikan kebenaran syariat Islam bahwa puasa tidak akan menyebabkan sakit pada tubuh manusia, melainkan memberikan dampak positif bagi tubuh manusia, seperti sebagai berikut: 1) Mengobati penyakit-penyakit pembuluh darah; 2) Menambah sel darah putih, Menurut hasil penelitian di Universitas Osaka, Jepang, tahun 1930, setelah seseorang memasuki hari ketujuh berpuasa di bulan Ramadhan, jumlah sel darah putih dalam darah orang-orang yang berpuasa meningkat. Pada minggu pertama, tepatnya hari kesatu sampai keenam berpuasa, tidak ditemukan pertumbuhan sel darah putih, tetapi pada hari ketujuh sampai hari kesepuluh, penambahan sel darah putihnya pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih ini secara otomatis meningkatkan daya kekebalan tubuh. Sel-sel darah putih memang berfungsi melawan peradangan yang ada dalam tubuh sehingga penyakit peradangan dapat disembuhkan dengan berpuasa.

Puasa Ramadhan memberikan sentuhan yang halus dan lembut kepada setiap hamba Allah Swt. untuk menyadari bahwa langit dan bumi beserta isinya adalah ciptaan Allah Swt. dan otomatis adalah milik-Nya. Hal tersebut terbukti dalam pelaksanaan puasa melalui penahanan makan dan minum, karena setelah datang instruksi haram untuk minum dan makan, maka ia tidak dapat memakan minuman dan makanan yang dinyatakan dan dipersaksikan bahwa keduanya adalah miliknya. Kesadaran bahwa harta yang dianggap adalah milik kita ternyata bukanlah milik kita dan hanya titipan sementara selama di dunia (Andy, 2018). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa hikmah apabila kita melaksanakan Ibadah Puasa di bulan Ramadhan, diantaranya yaitu menjadikan kita sebagai manusia yang bertaqwa; mengajarkan solidaritas, disiplin, jujur; memupuk rasa kesabaran; memperoleh nikmat dan pahala yang diberikan oleh Allah; serta dapat menggugurkan dosa-dosa yang telah kita perbuat.

DAFTAR PUSTAKA

Andy, S. (2018, April 17). Hakikat Puasa Ramadhan dalam Perspektif Tasawuf (Tafsir Q.S Al-Baqarah: 183). Jurnal Ibn Abbas, I, 1-17.

Mardiana, A. (2023, Maret 14). Lifestyle: Varia. Retrieved Juni 30, 2023, from katadata: https://katadata.co.id/agung/lifestyle/641056c53d721/15-hikmah-puasa-ramadhan-dan-manfaat-bagi-yang-mengerjakannya

Musbikin, I. (2007). Rahasia Puasa, Bagi Kesehatan fisik dan Psikis Terapi Religius (2 ed.). Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline