Lihat ke Halaman Asli

"Ndasmu Etik!"

Diperbarui: 26 Desember 2023   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelanggaran etik yang dilakukan di Mahkamah Kontitusi (MK) lalu patut menjadi pembelajaran berharga bagi negara. Pelanggaran yang  dilakukan oleh Ketua Hakim Anwar Usman tidak hanya mencoreng integritas lembaga tersebut tetapi juga meninggalkan warisan ketidakstabilan konstitusi.

Namun ironisnya, pelajaran ini tidak dianggap penting oleh sebagian kelompok. Dalam Rakornas Partai Gerindra yang digelar Jumat, 15 Desember 2023, Prabowo angkat bicara soal pelanggaran etik yang dilakukan Mahkamah Konstitusi yang di tanyakan oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, dalam debat capres 12 Desember lalu.

Ia menjawab dengan Mengatakan "Ndasmu Etik" Meski berdalih candaan di kalangan " keluarga besar Gerindra" sikap capres nomer urut 2 itu memperhatinkan. Bukan hanya sekedar bahasa sopan atan hinaan terhadap calon presiden lain. Yang terpenting adalah prinsip menghormati etika oleh lembaga dan pejabat negara.

Menurut Melki sedek huang selaku Ketua BEM UI, Mengatakan semua orang yang berkata Ndasmu Etik, adalah orang-orang yang mengesampingkan etika hanya demi kekuasaan politik. Orang-orang yang mengatakan Ndasmu Etik adalah orang-orang yang sudah pasti tidak akan secara etis menjalankan kekuasaan jika terpilih menjadi penguasa.

Kebijaksanaan seorang pemimpin justru hanya bisa lahir jika menjunjung sama tinggi antara hukum dan etika. Meremehkan salah satunya akan melahirkan pemimpin permisif, koruptif, atau bahkan lebih buruk lagi menjadi diktator. Maka tidak heran jika banyak yang mengingatkan agar para calon pemimpin tidak meremehkan soal etika. Mereka menekankan kedua hal itu, yakni hukum dan etika, sama penting agar menjadi pemimpin yang objektif.

Para guru besar, baik ilmu hukum maupun filsafat, menyatakan bahwa etika ialah sistem yang pertama-tama menghasilkan keteraturan, sebelum adanya hukum. Sejarah pun menulis bahwa etika yang kemudian dikaji secara ilmiah dan dirumuskan itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya hukum, kode etik, dan berbagai bentuk aturan lainnya.

Pelanggaran etik yang memang sudah jelas terbukti dan diputus oleh Mahkamah Kehormatan MK, harus dipandang serius. Perbaikan MK dan, lebih jauh lagi, perbaikan terhadap penegakan konstitusi hanya bisa terjadi jika semua pihak menjunjung tinggi hukum dan etika.

Masyarakat pun mestinya menuntut keseriusan para calon pemimpin di Republik ini dalam menjunjung tinggi hukum dan etika. Kita memang tidak naif jika ada pihak yang diuntungkan atas putusan yang melanggar etik. Namun, tidak sepantasnya menjadikan produk pelanggaran etik itu sebagai hal biasa, tidak apa-apa, bahkan menjadikannya di bawah ketiak hukum dan tujuan politik kekuasaan.

Ndasmu etik mencerminkan pentingnya etika dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Dengan memahami nilai-nilai moral, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan harmonis. Perlu terus mengembangkan pemahaman terhadap etika dalam berbagai konteks, seperti pekerjaan, hubungan sosial, dan aktivitas online. Saling menghargai, jujur, dan bertanggung jawab menjadi landasan untuk memperkuat ndasmu etik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline