Lihat ke Halaman Asli

Azzah Afifah

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selain Bahasa Reseptif Ada Bahasa Ekspresif Juga Loh

Diperbarui: 23 Maret 2022   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberian Pendidikan kepada anak usia dini adalah tingkatan yang sangat penting dalam berkembangnya kemampuan berbahasa anak. Manfaat dari perkembangan kemampuan berbahasa anak ini kelak akan berfungsi saat anak tersebut tumbuhb dewasa, anak menggunakan kemampuan berbahasanya untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya.

Dampingan orang tua juga sangat berpengaruh dalam cara anak mengembangkan bahasanya, sebagai guru dan orang tua sangat perlu dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang wajib dikembangkan oleh guru dan orang tua, karena mereka adalah tokoh penting dalam  terbentuknya karakter anak. Pastinya setiap anak memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Salah satu keterampilan bahasa ini yaitu keterampilan bahasa ekspresif.

Bahasa reseptif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengekspresikan sesuatu yang telah dirasakan. Hal tersebut akan mereka ungkapkan melalui ekspresi wajah, peragaan tubuh, dan kalimat ucapannya.

Ketika anak memasuki Pendidikan taman kanak-kanak maka anak tersebutb dapat dikatakan telah memsuki fase perkembangan bahasa ekspresif. Dapat diartikan Ketika anak sudah memasuki usia tersebut, anak sudah mampu mengekspresikan apa yang dia rasakan, dapat menyampaikan apa yang dia inginkan. 

Kemampuan berbicara  merupakan kemampuan dimana anak dapat menyampaikan sesuatu dengan bentuk kata, pada artikel sebelumnya kita membahas tentang bahasa reseptif yang berarti dapat dimengerti dan diterima sedangkan kali ini kita membahas tentang bahasa ekspresif atau dapat dinyatakan.

  • Perkembangan bahasa ekspresif usia 0-12 bulan
  • Seperti yang kita ketahui ketika anak bayi baru lahir, bayi tersebut akan sering sekali membuat suara-suara yang dapat mengekspresikan apakah ia sedang senang atau malah akan menangis. Lalu ia akan membuat suara-suara gumanan berulang kali menandakan bahwa ia nyaman, tetapi anak bayi bisa tiba-tiba menangis jika ia merasa tidak nyaman.
  • Perkembangan bahasa ekspresif usia 1-3 tahun
  • Ketika anak berusia 1-2 tahun, yang awalnya hanya dapat menyebutkan satu kata saja kini ia sudah mulai bisa menyebutkan kalimat walau hanya terdiri dari dua kata. Apa yang anak ucapkan pada usia 1-2 tahun ini akan semakin jelas secara bertahap sebab, anak telah mengalami peningkatan dalam mengucapkan sesuatu dan menggunakan huruf konsonan.
  • Perkembangan bahasa ekspresif usia 3-5 tahun
  • Ketika anak berusia 3-4 tahun, kalimat yang ia ucapkan sudah lebih panjang dengan lebih dari tiga kata. Anak akan sering berbicara tentang apa saja yang baru ia alami baik itu di luar rumah maupun di dalam rumah. Saat anak telah dimasukkan dalam pendidikan pra-sekolah, ia akan sering juga membahas apa yang ia alami di sekolah, bagaimana teman-temannya dan pengalaman menarik lainnya yang ia alami.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline