Lihat ke Halaman Asli

Azza Arromdlon

Serba Usil

Perempuan Hujan

Diperbarui: 26 Februari 2021   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixel.com

Ia mengingat semuanya
Meski berusaha lupa:
Hati luka-luka 
dan air mata seperti menjadi
hujan saat mengguyur
daun-daun kering yang melapuk
di ingatan.

"Seharusnya kau mati
Membusuk ditikam benci!" Umpatnya.


Kertas-kertas terurai dari tubuhnya
Lalu mengerucut di kepalan tangan
Serabutan arah ia lempar
Terhempaslah geram.

Lelah marah ia merebah
Dibiar kembali air mata mengalir
Perlahan dengan tabah.

-Sesenggukan belum sempurna sirna di setiap nafas.
Perempuan hujan terbaring
Menjemput pulas-


:Tidur,
Ingatan waktu yang terhenti,
sementara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline