di surat itu aku menulis
Kesedihan dan kekhawatiran
Dunia ini sudah begitu tua
Ubannya memanjang sepanjang
Jalan dan pusat putaran waktu di kepala.
Keriput semakin mengerut
di dahi bumi masih kita beri alas
untuk menjatuhkan dahi bersujud
Ringkih sudah kaki bumi menopang
Tubuhnya semakin menyedihkan
Luka dimana-mana menganga
Jerit melahirkan air mata
Semoga bumi masih tabah, Kang!
Meski diinjak-injak dan terinjaki
Serombongan orang yang lupa
di mana ia letakkan hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H