Lihat ke Halaman Asli

Azzara Nur Fadillah

Pelajar/Mahasiswa

Perjuangan Kakek Agus Tukang Ojek Keliling dalam Mencari Nafkah

Diperbarui: 7 Desember 2022   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kakek Agus yang Sedang Bekerja Sebagai Tukang Ojek Keliling

SURAKARTA - Panasnya cuaca di siang hari dan ramainya orang berlalu lalang di jalanan yang padat kendaraan tidak menurunkan semangat Agus untuk mengais rezeki di usianya yang sudah tidak muda lagi. Perjuangan serta semangat hidupnya patut diacungi jempol, pasalnya yang menarik perhatian adalah Agus ini rela berlari-larian di tengah teriknya cuaca Kota Surakarta untuk bisa menarik pelanggan. Ia berkeliling dengan menggunakan nametag bertuliskan “ojek” sembari menawarkan kepada orang-orang yang lewat di sekitarnya.

Agus kerap kali kesulitan mendapatkan pelanggan. Karena menurutnya, banyak orang yang malas dengan tukang ojek tua. Soalnya mereka takut Agus yang mangkal di sekitaran Event Muktamar ke-48 yang di gelar di Museum De Tjolomadoe ini terlalu lambat saat membawa motor. Agus yang sudah berumur 68 tahun ini menceritakan kehidupannya sebagai tukang ojek keliling. Mulai dari kesulitan mencari penumpang, dan juga anggapan orang yang tidak mau memakai jasa tukang ojek tua.

“Saya sering mangkal di event-event besar seperti ini, karena akan ada banyak pengunjung jadi memudahkan saya untuk mendapatkan ya lumayan banyak pelanggan dari hari-hari biasanya saya bekerja. Karena saya memakai nametag bertuliskan ojek jadi orang-orang bisa langsung tau dan nyamperin saya kalau butuh ojek. Tapi untuk sekarang saya harus lari-larian biar bisa dapat pelanggan, karena saya liat banyak orang-orang yang lebih memilih memakai jasa tukang ojek online jadi saya harus extra agar mendapatkan banyak pelanggan.” ujar Agus

Agus tidak pernah mau mematok harga, ia dengan penumpangnya selalu membuat kesepakatan. Karena dengan begitu, dia dan penumpang sama-sama ikhlas. “Saya tidak pernah mematok harga, selalu saya buat kesepakatan sama penumpang. Saya selalu bertanya di awal misal seperti, untuk harga segini apakah kemahalan atau tidak. Tetapi banyak dari penumpang yang naik ojek saya sering kasih tarif lebih Alhamdulillah.” tutur Agus

Hari ini ia berkata baru mendapatkan 2 penumpang dari pagi dan harus mencari lebih banyak penumpang lagi agar mendapat penghasilan yang lebih banyak untuk menghidupi kedua anaknya. Walau begitu Agus tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya, ia menjalankannya dengan ikhlas dan penuh semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline