sulit tuk berucap tidak
aku lemah
dengan segala kendali
mengiya kadang puas
namun pula
kadang sedih
terpukul bahagia mengapa seperti ini
aku rela
enggan menyalahkan
orang tua ku
karna ini yang mereka mau
jadi penurut
penyayang
walau paranoid
menghantui
memukul diri
yang sedikit bersalah
merasa jatuh
mengukir kecewa
aku faham
mereka sayang
aku juga terlampau
sangat sayang
hingga sakit menghantam
tiada terasa
aku berbusuk
tapi mewangi
aku mati
tapi selalu bersemayam
di hati mereka
di jauhkan dari kekasihkupun
aku akan rela
aku sadar menjadi apa sekarang
tak ingin hidup sekali
hanya sia2
ragaku
nafasku
nyawaku
ku abdikan untuk mereka
bahagialah
aku yakin
lebih bahagia
dan tiada mungkin
sekejam mendulang nila
aku terbangun
mereka merangkul
tulus
tanpa putus
berada di surga dunia
dan istana yang indah
karena tersenyum
duduk bersama
berangkul menyapu sendu
berarak merangkai jingga
ini keluargaku,,,
tempatku
lahir
tumbuh
mendewasa
menyudahi mimpi2
yang membuatku ketakutan
ternyata lebih indah dan nyata
aku mencintai mereka
melebihi diriku sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H